Buta Sebelah dan Tumor Tak Halangi Semangat Kakek Heri Jualan Pulpen

12 September 2019 12:06 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Heryanto, pedagang pulpen keliling di kawasan Grogol. Foto: Efira Tamara Thenu/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Heryanto, pedagang pulpen keliling di kawasan Grogol. Foto: Efira Tamara Thenu/kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Semangat Kakek Heri untuk tetap bekerja tak pernah luntur meski usianya tak lagi muda. Sudah lebih dari dua tahun pria bernama lengkap Heryanto ini berjualan pulpen demi menghidupi keluarganya.
ADVERTISEMENT
Kakek Heri sempat kehilangan pekerjaan sebelumnya sebagai tukang servis jok mobil. Dia terpaksa berhenti bekerja selama lima tahun lantaran mata sebelah kirinya mengalami kebutaan.
Tak hanya buta sebelah, Kakek Heri juga menderita tumor di bagian punggung. Penyakit ini tak pernah diobati secara serius karena kekurangan dana.
Kakek Heri dan istri juga kehilangan tempat tinggal akibat rumah mereka digusur. Keduanya kini tinggal di rumah kontrakan di Cakung, Jakarta Timur.
Heryanto, pedagang pulpen keliling di kawasan Grogol. Foto: Efira Tamara Thenu/kumparan
Dia tak ingat betul berapa usia persisnya saat ini, namun kira-kira 61-64 tahun. Kakek Heri dan istri memiliki dua anak yang masing-masing sudah berkeluarga. Namun penghasilan kedua anaknya juga terbatas, sehingga tak mungkin menggantungkan hidup kepada mereka.
Karena itulah Kakek Heri masih bekerja keras demi memenuhi kebutuhan hidup keluarga. Setelah sempat menggantungkan ekonomi kepada sang istri yang berjualan peyek, Kakek Heri kembali bekerja dengan berjualan pulpen. Meski mata buta sebelah dan tumor yang mulai menggerogoti punggung, bapak dua anak ini tetap giat bekerja.
ADVERTISEMENT
Kakek Heri awalnya berjualan pulpen di kampung-kampung dengan berjalan kaki hingga 8 kilometer. Namun karena tak efektif, ia mengikuti saran sang istri untuk berjualan di kampus-kampus. Dia lantas berjualan di kampus UI Depok, kemudian berpindah ke UNJ di Rawamangun, lalu terakhir di Universitas Trisakti Grogol hingga kini.
Satu mimpi besar Kakek Heri saat ini: ingin mempunyai rumah walau sepetak. "Cita-cita pengin punya rumah, 20 meter aja. Biar kecil (yang penting) punya rumah," katanya saat diwawancara pada Minggu (8/9).
Untuk membantu mewujudkan mimpi kakek yang selalu bersemangat ini, kumparan menggalang donasi online melalui Kitabisa.com. Jika Anda ingin membantu, salurkan donasi melalui tautan berikut: