BOR RS Rujukan Corona di Jakarta Turun: Isolasi 87%, ICU 93%

21 Juli 2021 7:14 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
petugas kesehatan merawat pasien corona di ruang ICU di sebuah rumah sakit pemerintah di Jakarta, Selasa (30/6). Foto: Willy Kurniawan/REUTERS
zoom-in-whitePerbesar
petugas kesehatan merawat pasien corona di ruang ICU di sebuah rumah sakit pemerintah di Jakarta, Selasa (30/6). Foto: Willy Kurniawan/REUTERS
ADVERTISEMENT
Okupansi tempat tidur (BOR) rumah sakit (RS) rujukan pasien corona di Jakarta sudah mulai menurun. Saat ini BOR isolasi di 140 RS rujukan mencapai 87 persen, sementara BOR ICU sudah 93 persen.
ADVERTISEMENT
Dikutip dari Instagram resmi Pemprov DKI, @dkijakarta, per 18 Juli, dari 11.566 tempat tidur isolasi yang tersedia, sebanyak 10.016 atau 87 persen diisi pasien.
Infog Vaksin COVID-19 yang sudah disetujui BPOM. Foto: kumparan
Sementara dari 1.548 tempat tidur ICU yang tersedia di RS rujukan, sebanyak 1.447 atau 93 persen diisi pasien.
Jakarta terus menambah tempat tidur untuk kebutuhan isolasi. Pada 11 Juli 2021, jumlah tempat tidur isolasi hanya 11.522 unit. Lalu untuk ICU saat itu hanya 1.470 tempat tidur.
Pemprov DKI menyajikan data pergerakan BOR isolasi dan ICU RS rujukan corona dari Desember 2020 hingga 4 Juli 2021. Pergerakan terlihat fluktuatif.
Pergerakan pada periode Desember 2020 hingga Januari 2021 terus mengalami kenaikan. Kemudian, sejak akhir Januari hingga Mei bergerak menurun.
ADVERTISEMENT
Selama PPKM Darurat hingga saat ini, bergerak naik-turun. Secara lebih jelas bisa disimak pada grafik di bawah ini:
Keterisian tempat tidur isolasi dan ICU harian di DKI Jakarta. Foto: Instagram/@dkijakarta
Data yang dihimpun kumparan dari Pemprov DKI, berikut angka pergerakan BOR isolasi dan ICU di RS rujukan corona di Jakarta pada rentang sepekan terakhir yang menggambarkan fluktuatif:
4 Juli
- Bed Isolasi: 93%
- Bed ICU: 87%
11 Juli
- Bed Isolasi: 92%
- Bed ICU: 95%
18 Juli
- Bed Isolasi: 87%
- Bed ICU: 93%
Adapun testing PCR di Jakarta meningkat pada pekan 12-18 Juli. Dari 198.531 orang yang dites pada pekan sebelumnya (5-11 Juli), menjadi 238.235 orang dites.
Dibarengi dengan meningkatnya tes PCR, kasus konfirmasi positif justru menunjukkan adanya tren penurunan. Pada pekan 5-11 Juli, total kasus positif sebanyak 85.563 orang, sementara pekan 12-18 Juli turun menjadi 74.251 kasus positif.
Kasus COVID-19 di DKI Jakarta sepekan terakhir. Foto: Instagram/@dkijakarta
Oleh sebab itu, positivity rate di Jakarta mulai turun dalam sepekan. Dari 43,10 persen menjadi 31,17 persen.
ADVERTISEMENT
Dengan adanya penurunan kasus positif dan positivity rate dalam sepekan terakhir, justru angka kesembuhan menurun di Jakarta.
Pada pekan 5-11 Juli tingkat kesembuhannya yakni 85,2 persen, tetapi di minggu selanjutnya (12-18 Juli) turun menjadi 84,1 persen.
Di sisi lain, angka kematian COVID-19 di Jakarta dalam sepekan terakhir masih sama, jumlahnya 1,5 persen.