BMKG Harap Masyarakat Nias Tak Termakan Isu Tsunami saat Supermoon

13 Januari 2019 21:37 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Supermoon diambil dari Cipulir, Jakarta Selatan (Foto: Muhammad Iqbal/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Supermoon diambil dari Cipulir, Jakarta Selatan (Foto: Muhammad Iqbal/kumparan)
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Gunungsitoli, Sumatera Utara, mengingatkan masyarakat di pesisir Pulau Nias tidak termakan isu yang tidak jelas sumbernya. Termasuk isu bakal ada tsunami yang menerjang saat fenomena Supermoon pada 21 Januari 2019.
ADVERTISEMENT
Kepala BMKG Gunungsitoli, Budi Iman Samiaji, mengatakan saat fenomena Supermoon berlangsung air laut biasanya akan pasang. Di beberapa tempat bahkan terjadi banjir rob saat fenomena Supermoon berlangsung.
"Masyarakat diharapkan tenang dan tidak termakan informasi yang diplintir atau didramatisir seolah olah pasang air laut dan banjir rob sama dengan tsunami," kata Budi, Minggu (13/1).
Pasangnya air laut hingga menyebabkan banjir rob, kata Budi, berbeda dengan tsunami. Banjir rob tidak punya efek merusak dengan cepat. Air pasang akibat Supermoon juga tidak menerjang kawasan pesisir pantai, tapi hanya menggenang.
"Pasang air laut dan banjir rob tidak sama dengan tsunami. Pasang air laut dan banjir rob tidak bersifat merusak secara massal seperti tsunami," ungkapnya.
Pulau Nias. (Foto: Flickr/j e s s i c a t a b l e r)
zoom-in-whitePerbesar
Pulau Nias. (Foto: Flickr/j e s s i c a t a b l e r)
Budi juga membantah, BMKG telah mengimbau masyarakat di pesisir Pulau Nias agar mengunggsi saat supermoon berlangsung. BMKG hanya mengatakan, ada kemungkinan terjadi banjir rob akibat fenomena alam tersebut.
ADVERTISEMENT
"BMKG tidak pernah memberikan himbauan untuk mengungsi. BMKG dengan berbagai instansi terkait akan selalu berkoordinasi untuk memberikan informasi yang benar secara keilmuan," ujarnya .
Supermoon adalah kejadian saat Bulan berada di titik terdekatnya dengan Bumi. Akibat kejadian ini, penampakan Bulan akan lebih besar dari biasanya.
Selain penampakannya, fenomena Supermoon berpengaruh dengan pasangnya air laut. Tarikan grafitasi Bulan membuat air laut naik lebih tinggi dari biasanya ke darat.