Bentrok Massa Black Lives Matter di Seattle, AS: 21 Polisi Luka, 45 Ditangkap

26 Juli 2020 14:19 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Demonstran Black Lives Matter berkumpul di belakang pagar selama protes menentang ketidaksetaraan rasial dan kekerasan polisi di Portland, Oregon, AS, (25/7). Foto: Caitlin Ochs/REUTERS
zoom-in-whitePerbesar
Demonstran Black Lives Matter berkumpul di belakang pagar selama protes menentang ketidaksetaraan rasial dan kekerasan polisi di Portland, Oregon, AS, (25/7). Foto: Caitlin Ochs/REUTERS
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Aksi demonstrasi Black Lives Matter masih terjadi di sejumlah wilayah Amerika Serikat. Terbaru, aksi demonstrasi itu berujung rusuh di Seattle, Portland, Oregon, Sabtu (25/7).
ADVERTISEMENT
Dikutip dari Reuters, Minggu (26/7), 45 pendemo ditangkap sementara 21 polisi terluka. Kerusuhan itu disebut sebagai salah satu yang terparah di Seattle.
"Pada pukul 10 malam (05.00 GMT), polisi telah melakukan 45 penangkapan sehubungan dengan kerusuhan hari ini di Kawasan Timur," tulis Kepolisian Seattle di akun media sosial Twitternya.
"21 petugas (polisi) menderita luka-luka setelah diserang oleh batu bata, mortir/ bahan peledak lainnya. Sebagian besar petugas dapat kembali bertugas. Satu dirawat di rumah sakit karena cedera lutut,” tambahnya.
Dalam kerusuhan itu, sejumlah massa Black Lives Matter juga membakar lokasi pembangunan untuk fasilitas tahanan remaja dan gedung pengadilan King County.

Bentrok massa Black Lives Matter Dipicu Penempatan Polisi Federal

Bentrokan itu dipicu oleh sejumlah aktivis yang memprotes penempatan polisi federal di Portland, Oregon.
ADVERTISEMENT
Kepolisian Seattle memastikan, para anggotanya tidak menggunakan senjata tidak mematikan dalam upaya membubarkan ribuan demonstran.
Demonstran Black Lives Matter berunjuk rasa di depan Multnomah County Justice Center di pusat kota Portland, Oregon, AS, (25/7). Foto: Caitlin Ochs/REUTERS
Sebelumnya, Presiden AS, Donald Trump, mengatakan dirinya akan memperluas penempatan polisi federal hingga ke Seattle. Keputusan itu kemudian membuat marah pejabat lokal dan memicu kemarahan di kalangan pengunjuk rasa.
Selain ke Seattle, Trump juga mengirim polisi federal ke Chicago, Kansas City dan Albuquerque, hingga New Mexico.
Sementara gerakan Black Lives Matter mendapatkan momentum setelah kematian George Floyd yang meninggal dalam tahanan polisi di Minneapolis.