Belasan Warga di 2 RT di Sleman Positif Corona, Jam Malam Diberlakukan

22 Mei 2021 18:54 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Petugas merapikan ruang isolasi mandiri pasien COVID-19 di Graha Wisata Ragunan, Jakarta, Rabu (30/9). Foto: Galih Pradipta/ANTARA FOTO
zoom-in-whitePerbesar
Petugas merapikan ruang isolasi mandiri pasien COVID-19 di Graha Wisata Ragunan, Jakarta, Rabu (30/9). Foto: Galih Pradipta/ANTARA FOTO
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Belasan warga di dua RT di Pedukuhan Ngaglik, Desa Caturharjo, Kecamatan Sleman, Kabupaten Sleman dilaporkan positif corona. Sumber penularan virus ini diduga bermacam-macam, dari warga yang sakit hingga warga tes corona mandiri.
ADVERTISEMENT
Kepala Dukuh Ngaglik Agung Wahyu Riyanto menjelaskan kasus ini bermula saat libur Lebaran ada seorang warga yang sakit dan dirawat di Rumah Sakit Puri Husada. Selang beberapa hari yang bersangkutan dinyatakan positif corona.
"Istilahnya ada warga kami yang sakit cuma memang waktu itu masuk rumah sakit belum terkonfirmasi (corona). Selang beberapa hari itu dikabarkan positif," ujar Agung dihubungi wartawan, Sabtu (22/5).
Di saat momen libur Lebaran itu, ada warga lain yang juga sakit dan dirawat di RSUD Sleman. Warga ini diketahui tidak berkaitan atau berkontak dengan warga yang sakit sebelumnya.
"Dari RSUD Morangan (Sleman) waktu itu dirujuk di RS Merah Putih Magelang," katanya.
Petugas kesehatan berjaga di ruang isolasi hijau Rumah Sakit darurat COVID-19 di Sekolah Calon Perwira Angkatan Darat (Secapa AD), Hegarmanah, Bandung. Foto: M Agung Rajasa/Antara Foto
Kemudian hasil PCR warga tersebut dinyatakan positif corona. Beberapa hari di rumah sakit, warga tersebut meninggal dunia.
ADVERTISEMENT
Dari dua kasus corona ini, kemudian dilakukan tracing pada keluarga dan kontak erat kedua warga positif itu. Total ada 21 orang yang diswab pada Selasa (18/5). Hasilnya 11 orang positif corona.
Di luar dua kasus awal itu, ada beberapa warga yang di luar tracing tes corona mandiri karena merasa tidak enak badan. Hasilnya beberapa dinyatakan positif corona.
"Sampai saat ini datanya kurang lebih ada 18 (positif corona) RT 1 ada 3 selebihnya RT 2," katanya.
"Jadi 18 kasus. Total (jadi) 20 kasus (kalau) sama yang (awal) 1 sembuh di RS Puri Husada dan 1 RS Merah Putih meninggal," ujarnya.
Agung menjelaskan sumber pertama corona di dua RT tersebut tidak diketahui. Namun kemungkinan, ada warga yang terpapar corona dari wilayah lain yang masuk zona merah.
ADVERTISEMENT
"Mungkin ada salah satu warga kami yang di situ, sering main dengan warga yang zona merah mungkin membawa itu terus masuk ke dusun kami itu yang awal-awal," ujarnya.
Untuk RT 2 saat ini sudah masuk kategori zona merah karena ada 9 rumah dengan penghuni yang positif corona. Sementara RT 1 ada 3 rumah yang penghuninya positif corona sehingga masuk zona oranye.
Para warga yang positif corona ini mayoritas tengah menjalani isolasi di shelter Asrama Haji Sleman.
"Sementara kita membatasi jam malam sampai jam 8. Jadi tidak ada kegiatan. Kalau selanjutnya menunggu hasil tracing itu tadi (lanjutan)," katanya.
Kepala Puskesmas Sleman Elyza Sinaga saat dikonfirmasi menjelaskan bahwa informasi satu pintu disampaikan dukuh.
ADVERTISEMENT
"Kemarin disepakati informasi langsung ke Pak Dukuh mawon (saja)," kata Elyza.