Bantu Penanganan COVID-19, Seluruh Menteri dan Wamen di Malaysia Tak Digaji

1 Juni 2021 10:51 WIB
·
waktu baca 1 menit
comment
3
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Perdana Menteri Malaysia Muhyiddin Yassin. Foto: AFP/Mohd RASFAN
zoom-in-whitePerbesar
Perdana Menteri Malaysia Muhyiddin Yassin. Foto: AFP/Mohd RASFAN
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Seluruh menteri dan wakil menteri di Malaysia tidak akan digaji selama tiga bulan. Honor mereka bakal dipakai untuk membantu penanganan pandemi COVID-19.
ADVERTISEMENT
Pengumuman itu disampaikan Perdana Menteri Muhyiddin Yassin. Dia mengatakan, gaji menteri dan wamen bakal disalurkan ke badan pemerintah, Dana Bantuan Bencana Nasional untuk COVID-19.
"Semua menteri dan wamen akan melepaskan gaji mereka selama tiga bulan mulai dari Juni untuk membantu membiayai perang melawan pandemi COVID-19," ucap Muhyiddin seperti dikutip dari The Star, Selasa (1/6).
Hari pertama lockdown nasional di Malaysia. Foto: REUTERS/Lim Huey Teng
Selain mengumumkan soal itu, Muhyiddin dalam pidato kenegaraan jelang lockdown nasional 1 Juni mengaku keputusan penguncian total sangat berat, namun harus diambil.
Oleh sebab itu, mengalahkan COVID-19 adalah kerja sama antara pemerintah dan warga. Salah satu kunci utama mengalahkan pandemi juga tergantung pada kedisiplinan warga Malaysia menjalankan protokol kesehatan.
Menteri Pertahanan Malaysia Ismail Sabri Yaakob. Foto: Facebook/Ismail Sabri Yaakob
"Pemerintah hampir menutup semua perekonomian dan sektor sosial untuk mengurangi pergerakan dan memutus rantai infeksi," tutur Muhyiddin.
ADVERTISEMENT
"Jika kalian gagal mematuhi aturan ini, kita semua akan gagal," tegas dia.
Malaysia berhadapan dengan gelombang baru COVID-19 sejak April 2021. Pada puncaknya dalam 24 jam muncul 9.000 lebih kasus baru.
Kondisi Malaysia diperparah dengan hampir runtuhnya sistem medis di Malaysia akibat lonjakan pasien COVID-19. Selain lockdown nasional, Malaysia juga akan mempercepat vaksinasi COVID-19.