Balita Tewas Digigit Ular Weling, Bagaimana Prosedur Penanganan yang Benar?

13 Februari 2020 12:54 WIB
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Ilustrasi Ular Weling. Foto: Pixabay
Adila Oktavia (4) mengembuskan napas terakhirnya setelah dirawat intensif selama 5 hari di ruang PICU RS Gunung Jati, Cirebon, Jawa Barat. Adila dirawat karena digigit ular bungarus candidus (weling) di rumahnya saat sedang tertidur pulas.
ADVERTISEMENT
Insiden tersebut terjadi pada Jumat, 8 Februari 2020 pukul 23.30 WIB, di rumah Adila di Jalan Desa Pamengkang Blok Wage, Sumur Buah, Mundu, Cirebon, Jawa Barat. Saat itu Adila yang sedang tertidur tiba-tiba menangis. Ayah Adila langsung mengecek kondisi anaknya dan dia menemukan ada ular di betis Adila.
"Ayah menyangka kepatuk di sekitar betis tapi tidak ditemukan tanda-tanda gigitan maupun darah di kedua kaki korban," kata Ketua Yayasan Sioux Ular Indonesia, Aji Rahmat, dalam keterangan tertulis kepada kumparan, Kamis (13/2).
Adila kemudian digendong oleh ibunya karena terus menangis. Setelah hampir setengah jam, orang tua Adila baru melihat ada darah dan bekas gigitan ular di telapak kaki. Mereka lalu mengikat bagian mata kaki Adila dan pergi ke RS Putra Bahagia dan dirujuk ke RS Gunung Jati.
ADVERTISEMENT
"Kondisi korban masih sadar tapi di parkiran sempat muntah sekali," ucapnya.
Setelah sampai di RS Gunung Jati, Adila mengalami sesak napas dan dinyatakan kritis. Paginya dokter menyatakan Adila koma dan dipindah ke ruang perawatan PICU.
Setelah 5 hari koma, pada Rabu 12 Februari 2020 Adila dinyatakan meninggal pukul 20.00 WIB.
Aji mengatakan turut berduka cita atas meninggalkan Adila. Menurutnya ada sejumlah pelajaran yang bisa diambil dari musibah ini.
Ular adalah satwa yang pintar bersembunyi, bisa masuk ke dalam rumah melalui celah atau akses terbuka dari luar sehingga perlu selalu dicek kondisi sekitar rumah. Selain itu, kata Aji, sebelum tidur biasakan untuk menyapu tempat tidur dengan sapu lidi untuk memastikan area tidur bersih dari hewan-hewan kecil.
ADVERTISEMENT
"Menepuk-nepuk bantal, selimut, guling sebelum digunakan. Menggunakan lampu yang cukup terang saat membersihkan," ucapnya.
Jika ada anak atau balita menangis tidak wajar atau kesakitan maka perlu dicek tubuhnya secara menyeluruh. Bila perlu lepas pakaian dan pastikan tidak ada darah yang keluar, atau perubahan warna tubuh seperti membiru, memar atau pembengkakan.
"Jika terlihat ular di sekitar anggota keluarga kita yang kesakitan atau menangis, maka asumsikan ada kasus gigitan. Lakukan segera pemasangan kayu atau bidai di lokasi tergigit dengan cara yang tepat. Sudah tidak diperbolehkan untuk mengikat- menyobek atau menyedot darah korban," katanya.
Selanjutnya foto dan cek spesies ular ke komunitas terdekat atau bisa unggah di sosial media komunitas reptil. Mereka akan membantu identifikasi secepatnya agar penanganannya tepat.
ADVERTISEMENT
Bawa korban ke instalasi medis bersama ular atau foto ular agar dibantu penanganan dengan tepat. Pastikan jalur napas korban lancar, tidak sesak dan sirkulasi pernapasan tidak terganggu. Penanganan selanjutnya akan dilakukan tim medis berdasarkan hasil observasi dan penentuan spesies ular.
"Semoga tidak ada ada lagi korban gigitan ular yang menyebabkan fatal cacat hingga kematian," ucap Aji.