Arab Saudi: Lebanon Telah Menabuh Genderang Perang

7 November 2017 12:48 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Menlu Arab Saudi Adel al-Jubeir (Foto: Carlos Barria/Reuters)
zoom-in-whitePerbesar
Menlu Arab Saudi Adel al-Jubeir (Foto: Carlos Barria/Reuters)
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Pemerintah Arab Saudi mengatakan Lebanon telah menabuh genderang perang karena Hizbullah dianggap kian agresif di negara itu. Pernyataan ini disampaikan Saudi menyusul pengunduran diri Perdana Menteri Lebanon Saad al-Hariri.
ADVERTISEMENT
Dalam pidatonya Sabtu lalu, Hariri dari lokasi rahasia mengatakan dia terpaksa mundur demi nyawanya. Menurut Hariri, Hizbullah yang disokong Iran merencanakan pembunuhan terhadap dirinya. Dia juga mengatakan Hizbullah dan Iran telah menyebabkan gejolak politik di dunia Arab.
Sebelumnya pada 2005, ayah Hariri, Rafic Hariri, dibunuh oleh seorang simpatisan Hizbullah setahun setelah dia mengundurkan diri dari posisi PM Lebanon.
Perdana Menteri Lebanon Saad Al-Hariri (Foto: REUTERS/Mohamed Azakir)
zoom-in-whitePerbesar
Perdana Menteri Lebanon Saad Al-Hariri (Foto: REUTERS/Mohamed Azakir)
Hizbullah adalah organisasi militer dan politik yang punya perwakilan di parlemen Lebanon, termasuk di koalisi pemerintahan Hariri yang dibentuk akhir tahun lalu. Dipimpin oleh Hassan Nasrallah, organisasi ini disebut turut campur dalam berbagai konflik di Timur Tengah, salah satunya di Suriah.
Menteri Urusan Teluk Saudi Thamer al-Sabhan merespons rencana pembunuhan terhadap Saad Hariri dengan serius. Menurut Sabhan, pemerintah Saudi akan "menanggapi Lebanon karena telah mengumumkan perang terhadap Arab Saudi."
ADVERTISEMENT
Sabhan mengatakan Hariri telah gagal membendung tindakan Hezbullah selama setahun pemerintahannya.
"Akan ada yang menghentikan mereka (Hizbullah) dan membuat mereka kembali ke gua-gua di Lebanon Selatan," ujar Sabhan. Lebanon Selatan adalah wilayah mayoritas Syiah di negara itu.
Hassan Nasrallah. (Foto: PATRICK BAZ/AFP)
zoom-in-whitePerbesar
Hassan Nasrallah. (Foto: PATRICK BAZ/AFP)
Dalam wawancara dengan Al-Arabiya TV, Sabhan menambahkan: "Lebanon harus tahu risikonya dan berusaha memperbaikinya sebelumnya mencapai titik yang tidak bisa diperbaiki."
Tidak disebutkan apa tindakan yang akan dilakukan Saudi terhadap Lebanon. Namun saat ini perekonomian negara dengan ibu kota Beirut itu tengah lemah dan dibebani banyak utang usai perang sipil yang berakhir tahun 90-an. Lebanon juga kini dibebani dengan menampung 1,5 juta pengungsi Suriah.
Saat ini Hariri dilaporkan telah tiba di Riyadh, Arab Saudi.
Hassan Nasrallah. (Foto: REUTERS/Khalil Hasan)
zoom-in-whitePerbesar
Hassan Nasrallah. (Foto: REUTERS/Khalil Hasan)
Belum ada komentar dari Hizbullah terkait ancaman Saudi tersebut. Pemimpin Hizbullah Hassan Nasrallah sebelumnya mengaku enggan mengomentari pidato Hariri karena dia menganggapnya "pernyataan Saudi" dan Hariri dipaksa mundur.
ADVERTISEMENT
Hal ini dibantah Menteri Luar Negeri Saudi Adel Jubeir dalam wawancara dengan CNN pada Senin. "Hariri mundur karena Hizbullah menyerukan untuk menembaki pemerintah," ujar Jubeir.