Anies: Unjuk Rasa Harus Ikuti Protokol Jaga Jarak karena Berisiko Besar

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan memberikan sambutan saat menghadiri undangan simulasi pembukaan mal di Emporium Pluit Mall, Jakarta Utara. Foto: Pemprov DKI Jakarta

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan memperpanjang penerapan PSBB transisi selama 14 hari mendatang. Berbagai upaya terus dilakukannya untuk menekan penularan virus corona, meski masyarakat sudah boleh beraktivitas di luar rumah.

Salah satu yang disoroti Anies adalah pelaksanaan unjuk rasa atau demonstrasi di tengah pandemi virus corona. Anies menegaskan peserta unjuk rasa harus menjalankan jaga jarak (physical distancing).

Menurutnya, kegiatan yang mengumpulkan banyak massa memiliki risiko yang besar terhadap penularan virus corona.

“Unjuk rasa, dan lain-lain ini harus dipastikan, harus ikuti protokol jaga jarak karena berisiko besar,” kata Anies saat konferensi pers di Balai Kota, Rabu (1/7).

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dan Wakilnya, Riza cek kesiapan puskesmas kramat jati jika PSBB berakhir. Foto: Dok. Pemprov DKI Jakarta

Terkait penerapannya, Anies akan berkoordinasi dengan sejumlah pihak, termasuk kepolisian.

“Kemudian nanti kita koordinasikan supaya ini bisa terjadi,” ungkapnya.

Selain unjuk rasa, Anies juga menyoroti kegiatan olahraga masyarakat di ruang terbuka. Ia mendorong masyarakat bersepeda di 32 lokasi di Jakarta yang dipakai untuk berolahraga.

“Masalah utama CFD begitu banyak, orang berkerumun jalan kaki dengan jarak dekat. Maka kita dorong pakai sepeda, karena sepeda pasti berjarak,” pungkasnya.

Pusat Informasi Corona. Foto: Argy Pradypta/kumparan

Simak panduan lengkap corona di Pusat Informasi Corona

————-----------------------

Saksikan video menarik di bawah ini.