Anies: Positivity Rate Jakarta Sudah Turun di Bawah 10%, Kita Kejar di Bawah 5%

14 Agustus 2021 17:02 WIB
·
waktu baca 2 menit
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dalam apel virtual mengapresiasi kepada seluruh jajaran Satpol PP DKI Jakarta yang telah menjalankan tugas pada PPKM Darurat. Foto: Instagram/@aniesbaswedan
zoom-in-whitePerbesar
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dalam apel virtual mengapresiasi kepada seluruh jajaran Satpol PP DKI Jakarta yang telah menjalankan tugas pada PPKM Darurat. Foto: Instagram/@aniesbaswedan
ADVERTISEMENT
Angka positivity rate di DKI Jakarta terus menurun. Artinya, rasio seseorang untuk terinfeksi corona di Ibu Kota semakin kecil.
ADVERTISEMENT
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengatakan, positivity rate di ibu kota sempat menyentuh angka 48 persen pada puncak gelombang kedua corona beberapa bulan lalu. Artinya, dari 2 orang yang dites, salah satunya pasti positif COVID-19.
Namun sekarang, angka tersebut sudah turun di bawah ambang batas maksimal yakni 10 persen.
"Hamdalah sekarang positivitas Jakarta telah turun di bawah ambang batas maksimal 10 persen. Tapi kita masih harus mengejar agar tingkat positivitas ini di bawah ambang batas ideal yaitu 5 persen," kata Anies dalam keterangan virtual, Sabtu (14/8).
Anies mengatakan, angka 48 persen pada puncak pandemi sangatlah ekstrem. Namun berangsur angka tersebut turun seiring 'intervensi' yang pemerintah lakukan dengan menelurkan berbagai kebijakan.
ADVERTISEMENT
Dia mengatakan, idealnya positivity rate ini ada di angka 5 persen. Ia berharap kondisi tersebut bisa terealisasi.
"Yuk kita teruskan. Jangan lengah, jangan sampai ini bertahan bahkan naik. Jangan sampai ini terjadi pada kita. Kita melihat kemenangan sudah di depan mata, sudah dekat, tapi tidak boleh terlena-lena, tidak boleh buru-buru beraktivitas sebebas-bebasnya," kata Anies.
Sejumlah warga diperiksa sebelum divaksin corona di Kantor Pusat PII, Graha Rekayasa Indonesia, Setiabudi, Jakarta Selatan, Kamis (12/8). Foto: PII
Dia mengajak masyarakat untuk tetap menjaga protokol kesehatan. Selain itu mengurangi mobilitas dan menutup ruang terhadap potensi munculnya gelombang corona selanjutnya.
"Jangan membuka ruang terhadap munculnya gelombang berikutnya, menyia-nyiakan usaha yang sudah berjalan luar biasa selama sebulan kemarin," kata dia.
"Itu dahsyat bagaimana dia bisa turun dengan angka yang sangat signifikan. Jadi terus waspada, terus jaga prokes, terus kurangi mobilitas, dan satu lagi segera dapatkan vaksinasi bagi yang belum vaksin," pungkasnya.
ADVERTISEMENT
Diketahui, pada Juli lalu, positivity rate di DKI sempat tembus 46 persen. WHO sendiri menyebut batas positivity rate yang aman adalah maksimal 5 persen.
Positivity rate mingguan di Jakarta juga turun drastis. Saat Juli sempat menembus 40% lebih selama beberapa hari. Kini angkanya di bawah 10 persen per 14 Agustus 2021.