Anies hingga Kapolda Metro Temui Kepala Sekolah, Bahas Pelajar Ikut Demo

26 Oktober 2020 15:13 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Nana Sudjana (tengah), Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan (kedua kiri), dan Pangdam Jaya/Jayakarta Mayjen TNI Eko Margiono (kedua kanan) menghadiri Apel gelar Pasukan Operasi Patuh Jaya Tahun 2020. Foto: Aprillio Akbar/ANTARA FOTO
zoom-in-whitePerbesar
Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Nana Sudjana (tengah), Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan (kedua kiri), dan Pangdam Jaya/Jayakarta Mayjen TNI Eko Margiono (kedua kanan) menghadiri Apel gelar Pasukan Operasi Patuh Jaya Tahun 2020. Foto: Aprillio Akbar/ANTARA FOTO
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Aksi demonstrasi tolak Omnibus Law UU Cipta Kerja di Jakarta beberapa pekan lalu diramaikan oleh sejumlah pelajar. Tak hanya asal Jakarta, pelajar-pelajar ini juga ada yang datang dari Bogor hingga Tangerang.
ADVERTISEMENT
Untuk membahas persoalan ini, Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Nana Sudjana bersama Pangdam Jaya Mayjen TNI Dudung Abdurachman dan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menggelar pertemuan dengan kepala se-Jabodetabek.
"Kami mengundang Gubernur, Pangdam, kepala dinas, baik Dinas Jawa Barat, DKI, dan Banten. Dan perwakilan-perwakilan dari kepala sekolah se-Jabodetabek," kata Nana Sudjana kepada wartawan di Polda Metro Jaya, Senin (26/10).
Petugas mengamankan sejumlah oknum pelajar saat unjuk rasa di Kawasan Patung Kuda, Jalan Merdeka Barat, Jakarta, Selasa (20/10). Foto: Aditia Noviansyah/kumparan
Nana menjelaskan, dari 2.667 demonstran yang diamankan usai terlibat kerusuhan dalam aksi kemarin, 70 persen di antaranya adalah pelajar.
Mereka terdiri dari pelajar asal Jakarta, Bogor, Sukabumi, Bekasi, dan Tangerang. Bahkan, ada juga yang datang dari Subang, Indramayu, dan Cilegon.
"Nah, dari 2.667 ada 143 orang yang menjadi tersangka dan 67 orang kami tahan. Dari 67 ini, ada 31 orang pelajar. Nah, kami mencari solusi jangan sampai kemudian para pelajar ini dimanfaatkan oleh kelompok anti-kemapanan yang kemudian mereka menjadi salah arah," jelas Nana.
Ratusan pelajar di Tangerang Kota diamankan saat hendak menuju Jakarta. Foto: Dok. Istimewa
Menurut Nana, para pelajar ini ikut aksi turun ke jalan usai mendapatkan ajakan dari media sosial. Bahkan, sudah lima admin media sosial yang diamankan polisi, karena mereka menghasut dan memprovokasi para pelajar untuk ikut demo.
ADVERTISEMENT
Selain itu, ia turut mengingatkan kepada seluruh kepala sekolah untuk mengingatkan kepada siswanya, bahwa sekolah adalah rumah kedua bagi mereka, apa pun bentuknya.
"Sekolah ini adalah rumah kedua daripada pelajar ini. Kami mengharapkan adanya dalam hal lebih menekankan kembali masalah pembentukan karakter. Tentunya dengan kegiatan ekstrakurikuler yang mengarah kepada pembentukan karakter, dalam hal ini pengetahuan dalam hal pancasila atau hal-hal positif," tutup Nana.