Anggota DPR PAN: Mahasiswa Kreatif saat Sampaikan Kritik, Jangan Baper

29 Juni 2021 10:06 WIB
ยท
waktu baca 1 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi Universitas Indonesia. Foto: Shutter Stock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Universitas Indonesia. Foto: Shutter Stock
ADVERTISEMENT
Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas Indonesia atau BEM UI menjadi sorotan setelah mengkritik Presiden Jokowi sebagai King of Lip Service. Anggota Komisi II DPR Guspardi Gaus menilai apa yang disampaikan BEM UI sebagai bentuk refleksi daya kritis dan idealisme mahasiswa dan rasa kepedulian terhadap bangsa dan negara.
ADVERTISEMENT
"Pemanggilan oleh pihak rektorat kepada BEM yang melontarkan kritik kepada Presiden Jokowi jangan disikapi secara berlebihan," kata Guspardi, Selasa (29/6)
Ia berpendapat kritik BEM UI harus dimaknai sebagai proses pematangan kepemimpinan mahasiswa dan tidak ada unsur penyerangan martabat hingga penghinaan terhadap Jokowi.
"Jadi 10 orang mahasiswa yang dipanggil tidak perlu merasa khawatir. Berikan saja klarifikasi, maksud dan tujuan dari keluarnya ekpresi meme 'Jokowi The King of Lip Service' yang diunggah melalui Twitter dan Instagram tersebut kepada pihak rektorat. Ini juga merupakan peluang bagi BEM UI untuk menjelaskan dan ruang adu gagasan serta diskusi dua arah antara mahasiswa dengan pihak kampus," jelasnya.
Guspardi pun yakin Jokowi tidak anti kritik dan masih membuka masukan dari berbagai pihak.
ADVERTISEMENT
"Memang mahasiswa itu kadang punya kreativitas tinggi dalam menyampaikan kritiknya, tetapi selama masih dalam koridor demokrasi janganlah dipermasalahkan apalagi baper," tandasnya.
BEM UI telah dipanggil rektorat untuk dimintai keterangan dan klarifikasi. Rektorat juga meminta postingan tersebut di-take down, namun BEM UI menolak.
Akibat unggahan tersebut, Ketua BEM UI Leon Alvinda Putra mengungkapkan akun pengurus BEM diretas. Ia juga menegaskan kritik yang disampaikan lengkap dengan data dan kajian akademik.