Alasan Warga Rela Antre e-KTP di TMII: di Kelurahan Tak Kunjung Jadi

20 Oktober 2017 11:34 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Mengantre untuk dapatkan e-KTP di TMII. (Foto: Adim Mugni/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Mengantre untuk dapatkan e-KTP di TMII. (Foto: Adim Mugni/kumparan)
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Warga mengular di depan anjungan Keong Mas Taman Mini Indonesia Indah (TMII) demi mendapatkan e-KTP. Mereka rela menyempatkan waktu sejak dini hari untuk mendapatkan e-KTP karena merasa kesulitan memperolehnya di kelurahan.
ADVERTISEMENT
"KTP saya belum jadi sampai nunggu 4 tahun. Alasanya blanko kosong. Malah dikasih resi yang setiap 6 bulan harus diperbaharui," ujar Budi (43), warga asal Pondok Gede, Bekasi, di TMII, Jakarta Timur, Jumat (20/10).
Budi mengaku mengantre sejak pukul 08.00 WIB. Dia terkejut karena antrean sudah mengular panjang saat ia tiba. Budi yang membawa serta anaknya ini, menyerah. Dia memilih pulang.
"Lebih baik saya pulang, Kasihan bawa anak. Kasihan juga yang antre pagi," katanya.
Antrean e-KTP di TMII. (Foto: Adim Mugni/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Antrean e-KTP di TMII. (Foto: Adim Mugni/kumparan)
Lain halnya dengan Siswantoro (53). Warga asal Lubang Buaya, Jakarta Timur, ini lebih beruntung. Dia mengantre untuk mendapatkan e-KTP yang baru karena pada Kamis (19/10) sudah menyerahkan berkas.
"Saya datang dari pukul 7.00 WIB untuk mengambil e-KTP yang sudah jadi. Saya kemarin sudah antre dan menyerahkan persyaratan, nah hari ini tinggal ambil," katanya.
ADVERTISEMENT
Warga lainnya, Budi Rahayu (45), mengaku sudah menunggu selama setahun lebih untuk mendapatkann e-KTP. Namun hingga kini e-KTP miliknya belum kunjung terbit.
"Dari September sampai September lagi, e-KTP saya belum jadi-jadi," keluhnya.
Ibu Rahayu yang baru datang pukul 10.00 WIB ini menyerah melihat antrean yang begitu panjang. Dia akhirnya memutuskan untuk pulang dengan tangan kosong. Harapan untuk segera memiliki e-KTP pun pupus.
Reporter: Adhim Mugni Mubaroq