Aksi Penikaman di Rumah Sakit Shanghai Lukai Empat Orang

9 Juli 2022 19:07 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi pembunuhan. Foto: Shutter Stock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi pembunuhan. Foto: Shutter Stock
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Empat orang di sebuah rumah sakit terkenal di Shanghai, China, terluka oleh serangan penikaman menggunakan pisau pada Sabtu (9/7/2022).
ADVERTISEMENT
Pihak berwenang meyakinkan, korban cedera telah menjalani perawatan. Tak satu pun mereka menghadapi situasi yang mengancam jiwa.
Hingga kini, motif penyerang masih belum jelas. Otoritas tengah menyelidiki serangan tersebut. Pihak rumah sakit juga telah menutup gedung dan membatalkan seluruh janji pemeriksaan kesehatan.
Usai menerima laporan tentang serangan, petugas kepolisian segera bergegas ke Rumah Sakit Ruijin. Fasilitas kesehatan berusia lebih dari 100 tahun tersebut terletak di pusat kota.
Kepolisian Distrik Huangpu mengatakan, pihaknya menerima laporan darurat pada pukul 11:30 pagi waktu setempat.
Setibanya, polisi menemukan seorang pria yang sedang menyandera kerumunan dengan pisau. Pelaku menjalankan aksinya di lantai tujuh di departemen rawat jalan.
Orang-orang berbaris di rumah sakit untuk pengujian COVID-19 di Shanghai, China, Kamis (24/3/2022) Foto: Xihao Jiang/REUTERS
Pria itu mengancam akan melukai para sandera. Polisi lantas melepaskan tembakan sebelum membekuknya.
ADVERTISEMENT
"Polisi dengan cepat tiba di tempat kejadian dan menemukan seorang pria menyandera sekelompok orang dengan pisau di lantai tujuh rumah sakit," jelas pernyataan Kepolisian Huangpu, dikutip dari AFP, Sabtu (9/7/2022).
"Ketika tersangka bermaksud melukai para sandera dan menghukum polisi, polisi dengan tegas melepaskan tembakan untuk melukai dan menaklukkannya," sambung pernyataan tersebut.
Media China merilis video rekaman yang menunjukkan petugas polisi bersenjata mencoba masuk ke ruang terkunci di rumah sakit itu.
Rekaman-rekaman lainnya turut beredar di media sosial. Puluhan warga terlihat berlarian keluar dari gedung dengan panik. Sebagian pengunjung bahkan merangkak dari bawah pintu putar otomatis.
Petugas medis berlarian menyelamatkan pasien mereka menggunakan kursi roda dan tempat tidur bergerak. Jejak darah panjang terlihat berceceran pada permukaan tangga.
ADVERTISEMENT
"Ini sangat mengguncang," ujar seorang penduduk Shanghai, dikutip dari Reuters.
"Ini sangat membuat putus asa. Apa yang telah terjadi pada masyarakat ini?" tanya warga yang menolak menyebutkan namanya itu.
Seorang pekerja membongkar penghalang di daerah perumahan jelang mengakhiri lockdown COVID-19 di Shanghai, China, Senin (31/5/2022). Foto: Aly Song/REUTERS
Insiden penusukan itu merupakan serangan kedua yang dilaporkan di Shanghai setelah pemerintah mencabut lockdown COVID-19 pada awal Juni. Seorang pria turut ditangkap pada Senin (4/7/2022) setelah melakukan penusukan pula di Distrik Jingan.
Kekerasan massal jarang terdengar di China. Sebab, negara itu melarang warganya memiliki senjata api secara tegas. Namun, serangan pisau kadang-kadang terjadi.
Dalam beberapa tahun terakhir, serangkaian serangan pisau fatal melanda di seluruh China. Para pelaku menargetkan siswa taman kanak-kanak dan sekolah. Mereka berniat membalas dendam kepada masyarakat.
Rumah sakit juga merupakan lokasi kobaran kekerasan bagi banyak orang di negara tersebut.
ADVERTISEMENT
Fasilitas kesehatan itu menghadapi rentetan masalah dari calo yang memperdagangkan tiket janji temu secara ilegal hingga antrean panjang untuk menemui dokter.
Korupsi yang dapat menaikkan biaya perawatan turut menjadi pemicu kekerasan. Laporan pasien-pasien yang menyerang dokternya umum tercatat di China.