Akhir Pekan ini Ada Potensi Pasar Tanah Abang Padat Lagi, Pemprov DKI Harus Siap

3 Mei 2021 13:57 WIB
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Sejumlah warga memadati Blok B Pusat Grosir Pasar Tanah Abang untuk berbelanja pakaian di Jakarta Pusat, Minggu (2/5). Foto: Aditya Pradana Putra/Antara Foto
zoom-in-whitePerbesar
Sejumlah warga memadati Blok B Pusat Grosir Pasar Tanah Abang untuk berbelanja pakaian di Jakarta Pusat, Minggu (2/5). Foto: Aditya Pradana Putra/Antara Foto
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Kepadatan atau kerumunan di Pasar Tanah Abang masih sangat berpotensi terjadi lagi jelang Lebaran. Pemprov DKI saat ini menjaga Pasar Tanah Abang dengan menurunkan Satpol PP dibantu aparat Polisi dan TNI.
ADVERTISEMENT
Menurut Anggota DPRD DKI Fraksi PDIP Gilbert Simanjuntak, upaya antisipasi membludaknya pengunjung Pasar Tanah Abang di pekan terakhir jelang Lebaran bisa diantisipasi dengan beberapa cara. Pertama dengan menutup stasiun Tanah Abang secara sementara.
"Menjelang Id dan masih ada Sabtu Minggu ini, harus diantisipasi kemungkinan makin membeludak. Stasiun dapat ditutup temporer, khususnya Jumat, Sabtu, Minggu ini," ujar Gilbert di Jakarta, Senin (3/5).
Selain itu, menurutnya parkiran juga perlu dibatasi maksimal 50% dari kapasitas. Dengan begitu volume pengunjung bisa ditahan sebelum masuk ke pasar.
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan (tengah) bersama Panglima Kodam Jaya Mayjen TNI Dudung Abdurachman (kiri) meninjau situasi di Pusat Grosir Pasar Tanah Abang, Jakarta Pusat. Foto: Aditya Pradana Putra/Antara Foto
"Parkiran dibatasi 50%, dan sebagainya. Mengatasi musuh yang tidak terlihat ini hanya dengan memakai masker, menjaga jarak, mencuci tangan. Tidak ada kerumunan yang tidak disertai kenaikan kasus, penyebaran selalu disertai pergerakan manusia. Ini harus dicegah," tuturnya.
ADVERTISEMENT
Dengan adanya pembatasan akses ke Pasar Tanah Abang ini, warga yang sudah tak tertampung bisa mencari alternatif. Bisa dengan pergi ke pasar lain atau belanja secara online.
"Tetapi dengan dibatasi jumlah pengunjung, otomatis konsumen akan mencari jalan belanja misal online. Atau mencari ke pasar lain yang aksesnya tidak ditutup," tutupnya.