Ahmad Sahroni Lupa Nominal Gaji Anggota DPR: Dari Awal Enggak Pernah Ambil

17 September 2021 18:29 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
8
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Wakil Ketua Komisi III DPR Ahmad Sahroni.
 Foto: DPR RI
zoom-in-whitePerbesar
Wakil Ketua Komisi III DPR Ahmad Sahroni. Foto: DPR RI
ADVERTISEMENT
Pengakuan anggota Komisi IX DPR Fraksi PDIP Krisdayanti terkait gaji dan tunjangan yang diterima sebagai anggota dewan menuai perhatian khalayak luas karena jumlahnya yang besar.
ADVERTISEMENT
Terkait hal ini, Wakil Ketua Komisi III DPR Ahmad Sahroni menyampaikan penjelasannya. Sahroni mengatakan, dana tersebut tidak serta merta masuk ke pribadi anggota, namun harus digunakan untuk menyerap aspirasi rakyat.
“Terkait ramai soal gaji anggota dewan ini, perlu diingat bahwa uang tersebut tidak semuanya langsung masuk ke kantong anggota," kata Sahroni, Jumat (17/9).
"Ada banyak tanggung jawab kita sebagai anggota dewan untuk menggunakan uang tersebut, seperti untuk dana aspirasi, bertemu masyarakat, dan lain-lain. Dan ini juga ada pertanggungjawabannya nanti ke negara. Ini yang perlu diluruskan," lanjutnya.
Bendahara Umum NasDem ini pun mengungkapkan dirinya tak pernah mengambil gaji di DPR karena langsung dialokasikan untuk kegiatan sosialnya di Ahmad Sahroni Center.
“Saya terus terang lupa persisnya berapa gaji di DPR, karena dari awal saya enggak pernah ambil. Langsung masuk semua ke program di Ahmad Sahroni Center untuk dikembalikan kembali ke masyarakat," kata dia.
Krisdayanti. Foto: Efira Tamara Thenu/kumparan
Karena itu, ia menyebut, sebenarnya banyak anggota dewan yang justru mengeluarkan dana lebih besar dari anggaran yang diberikan negara untuk kepentingan konstituen di dapil.
ADVERTISEMENT
"Alhamdulillah memang ada rezeki lebih, jadi tidak ada salahnya membantu sesama," ujarnya.
"Tidak sedikit teman-teman DPR yang begitu. Jadi jangan dilihat dari 1-2 orang saja” tutupnya.
Sebelumya, Krisdayanti menyebut setiap tanggal 1 tiap bulan, anggota dewan menerima gaji pokok dan setiap tanggal 5 mendapat tunjangan.
Selain itu, ia juga mengungkapkan anggota mendapatkan dana aspirasi yang mencapai ratusan juga setiap tahun. Dan uang kunjungan ke dapil yang juga bernilai ratusan juta.
"Dana aspirasi memang wajib untuk kita, namanya juga uang negara. Dana aspirasi kita itu tiap reses kita, Rp 450 juta. Itu lima kali dalam setahun, harus juga menyerap aspirasi, artinya tiap 20 titik, tiap kehadiran kita," ujar Krisdayanti.
"(Uang kunjungan ke dapil)Rp 140 juta. Delapan kali dalam setahun," ucapnya.
ADVERTISEMENT
Buntut dari pengakuannya itu, ia telah dipanggil oleh Fraksi PDIP DPR untuk meminta penjelasan dari Krisdayanti yang juga seorang penyanyi itu.