5 Desa Pegunungan di Bali Ini Bebas COVID-19, Tak Ada Warga yang Positif Corona

10 Juni 2021 15:26 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi desa wisata di Bali Foto: Dok. Kemenparekraf
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi desa wisata di Bali Foto: Dok. Kemenparekraf
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Virus corona atau COVID-19 menjangkiti dunia, tak terkecuali Indonesia. Data Kementerian Kesehatan (Kemenkes) per Rabu (9/6) pukul 12.00 WIB, kasus positif Indonesia yang terkonfirmasi total ada 1.877.050.
ADVERTISEMENT
Untuk kasus kematian akibat corona, total keseluruhan telah mencapai 52.162 orang.
Kenyataan berbeda ditemukan pada 5 desa di daerah pegunungan di Bali. Lebih dari 6 ribu warga di desa tersebut dilaporkan tak ada yang terpapar virus corona.
Lima desa tersebut adalah Desa Sanda dan Mundeh di Kabupaten Tabanan. Desa Banua, Binyan, dan Mengani di Kecamatan Kintamani, Kabupaten Bangli.

Lokasi di Pegunungan

Kepala Dinas Kesehatan Tabanan Nyoman Suratmika mengatakan, salah satu faktor warga di desa bebas dari COVID-19 adalah lokasi desa yang berada di pegunungan. Rumah antar arga yang berjarak dan aktivitas yang menimbulkan keramaian jarang dilakukan.
"Kebanyakan warga di sana petani. Mereka menanam kopi, kelapa dan lain-lain. Di sana memang daerah pegunungan," kata Suratmika saat dihubungi, Kamis (10/6). Selama setahun sejak pandemi melanda, tidak ada laporan warga dengan gejala COVID-19 di dua desa itu. Suratmika mengatakan warga di dua desa itu sempat akan dilakukan testing.
ADVERTISEMENT
Namun, karena tidak ada laporan warga dengan gejala COVID-19, maka testing urung dilakukan sebab dipastikan mereka dalam kondisi sehat. "Jadi di sana ada puskesmas pembantu, selama ini tidak ada melaporkan atau melayani pasien dengan gejala COVID-19," ujarnya.
Hal ini juga berlaku di tiga desa lainnya yang berada di Kabupaten Bangli.

Tetap Dilakukan Pembatasan Mikro

Kepala Dinas Kesehatan Bangli I Nengah Nadi mengatakan, edukasi protokol kesehatan tetap disosialisasikan mencegah penularan. Pemerintah daerah menggandeng desa adat agar meminta warga rajin mencuci tangan dan tak berkerumun di tengah pandemi COVID-19.
Pemerintah daerah tetap memutuskan lima desa tersebut melakukan pembatasan berskala mikro untuk mencegah munculnya kasus corona. Warga yang memiliki warung diimbau tutup pada pukul 22.00 WITA.
ADVERTISEMENT
"Sesuai dengan surat edaran presiden, gubernur, dan bupati, kami terus mengawasi pembatasan-pembatasan baik di daerah bebas COVID-19 atau zona oranye," kata Nadi.
Berdasarkan catatan Dinas Kesehatan Bali, jumlah desa di Bali sebanyak 716.