331Juta Dosis Vaksin Didistribusikan hingga Desember 2021, Prioritas Jawa-Bali

2 Agustus 2021 21:26 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Menkes RI Budi Gunadi Sadikin memberikan keterangan pers terkait kedatangan vaksin COVID-19 Sinovac di Bandara Soekarno Hatta, Tangerang, Banten, Minggu (18/4). Foto: Muhammad Iqbal/ANTARA FOTO
zoom-in-whitePerbesar
Menkes RI Budi Gunadi Sadikin memberikan keterangan pers terkait kedatangan vaksin COVID-19 Sinovac di Bandara Soekarno Hatta, Tangerang, Banten, Minggu (18/4). Foto: Muhammad Iqbal/ANTARA FOTO
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Menkes Budi Gunadi Sadikin menegaskan Indonesia akan kebanjiran vaksin mulai Agustus hingga Desember 2021. Diharapkan ada 331 juta dosis vaksin bisa didistribusikan ke seluruh Indonesia sampai akhir tahun ini.
ADVERTISEMENT
Dari jumlah ini, masing-masing 70 juta dosis ditargetkan bisa tiba di Indonesia pada bulan ini dan September mendatang.
“Sehingga beban vaksinasi kita akan sangat tinggi. Untuk perbandingan, Januari-Juli ada 90 juta vaksin yang datang. Jadi 90 juta dalam 7 bulan. Sekarang kita harus kejar 70 juta dalam sebulan. 90 juta kita itu sekitar 22% [dari total target] jadi kalau ada kekurangan di sana sini karena memang baru 20% yang datang,” kata Budi di YouTube Kemenko Marves, Senin (2/8).
“Agustus-Desember itu 258 juta vaksin yang sudah pasti [datang] dan yang belum pasti sekitar 70 juta lagi. Tapi total kalau kita bisa dapet, Agustus-Desember itu 331 juta dosis. Bandingkan ini hampir 4 kali lipat dari Januari-Juli, jadi ini butuh peningkatan pesat dari vaksinasi daerah-daerah,” imbuh dia.
Ilustrasi vaksin corona. Foto: Shutterstock
Lebih lanjut, Budi menerangkan distribusi vaksin akan difokuskan ke daerah-daerah yang kasus konfirmasi dan kematian akibat coronanya paling tinggi yakni Jawa-Bali. Khususnya 7 aglomerasi di Jawa-Bali yakni Jabodetabek, Bandung Raya, Semarang Raya, Solo Raya, Yogyakarta, Surabaya Raya, Malang Raya, ditambah Bali.
ADVERTISEMENT
“Karena kita vaksinasi berbasis risiko, daerah-daerah itu yang kita sasar dulu untuk cepat mengurangi tekanan kasus dan kematian. Contoh 7 aglomerasi sekarang Juli kita hanya suntik 382 ribu per hari, rata-rata itu harus kita naikkan 1,2 juta per hari. Bayangkan ada kenaikan 4 kali lipat,” terang dia.
“Tugas kami di Agustus-September akan lebih berat, oleh karena itu kami harap rekan-rekan TNI, Polri, kepala daerah, semua civil society, yang penting kita vaksin semua rakyat kita sama-sama dengan cepat sesuai arahan Pak Presiden, Menko Marves, Menko Perekonomian. Saya yakin kita pasti bisa kalau sama-sama,” tandasnya.