29 Diplomat Muda Paparkan Peluang Bisnis di Luar Negeri ke Petrokimia

4 Desember 2019 14:18 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
29 diplomat muda dari Sekolah Staf Dinas Luar Negeri angkatan 65 Kementerian Luar Negeri. Foto: Windy Goestiana
zoom-in-whitePerbesar
29 diplomat muda dari Sekolah Staf Dinas Luar Negeri angkatan 65 Kementerian Luar Negeri. Foto: Windy Goestiana
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Kedatangan 29 diplomat muda dari Sekolah Staf Dinas Luar Negeri (Sesdilu) angkatan 65 Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) RI ke Petrokimia Gresik, Jawa Timur, ternyata meninggalkan kesan mendalam untuk Petrokimia.
ADVERTISEMENT
Menurut General Manager Penjualan Komersil Petrokimia Gresik, Teguhadi Widodo, data dan informasi yang disampaikan para peserta Sesdilu bisa jadi masukan berharga untuk pengembangan bisnis Petrokimia Gresik.
"Tadi ada masukan dari salah satu peserta tentang peluang yang bisa dicoba Petrokimia di Suriname, ini menarik. Karena para diplomat adalah 'mata' bagi kami melihat potensi pasar dunia," kata Teguhadi, Rabu (4/12).
Salah satu peserta Sesdilu, Harun Syaifullah, yang pernah bertugas di Kairo juga sempat bercerita tentang hubungan baik antara Indonesia dan Yordania yang berdampak pada kelancaran impor fosfat dari negara tersebut.
Hal inipun dibenarkan Teguhadi yang menyebut, pemakaian fosfat di Petrokimia banyak didatangkan dari Yordania, Maroko, dan Mesir.
29 diplomat muda dari Sekolah Staf Dinas Luar Negeri angkatan 65 Kementerian Luar saat berkunjung ke Petrokimia Gresik, Jawa Timur. Foto: Windy Goestiana
Seperti diketahui, fosfat adalah salah satu bahan baku pupuk yang berguna untuk merangsang pengakaran yang kuat dan pembentukan bunga tanaman. Fosfat jugalah yang berperan dalam pembentukan klorofil dan mengangkut hasil energi fotositensis ke seluruh bagian tanaman.
ADVERTISEMENT
Sampai 2019, Petrokimia Gresik merupakan pabrik pupuk terbesar dan terlengkap di Indonesia. Total produksi pupuk Petrokimia per tahun mencapai lebih dari 8,9 juta ton.
29 diplomat muda dari Sekolah Staf Dinas Luar Negeri (Sesdilu) angkatan 65 Kementerian Luar berkunjung ke Petrokimia Gresik, Jawa Timur. Foto: Windy Goestiana
Pupuk buatan Petrokimia Gresik juga sudah beredar ke seluruh dunia seperti Filipina, India, Malaysia, Thailand, Brazil, Uruguay, Korea Selatan, Afrika Selatan, Australia, Jepang, Nigeria, dan Srilanka.
Kunjungan peserta Sesdilu ke Surabaya tak hanya ke Petrokimia Gresik saja. Sejak Selasa (3/12) peserta telah diajak bertemu dan diskusi dengan civitas Universitas Airlangga Surabaya. Bahkan setelah kunjungan ke Petrokimia, peserta akan langsung menuju ke PT PAL di Ujung, Surabaya.
"Kunjungan studi ini memang fase terakhir bagi peserta Sesdilu untuk memahami gambaran nyata produk dalam negeri. Harapannya para peserta nanti bisa membuka keran-keran peluang kerja sama untuk memasarkan lebih banyak produk dalam negeri ke pasar internasional," kata Kepala Pusat Pendidikan dan Latihan, Yayan Ganda Hayat Mulyana kepada Windy Goestiana dari Basra.
Kika: Teguhadi Widodo, Yayan Ganda Hayat Mulyana, dan Renata Siagian dalam sesi sambutan kunjungan Sesdilu 2019 ke Petrokimia Gresik Foto: Windy Goestiana
29 diplomat muda dari Sekolah Staf Dinas Luar Negeri (Sesdilu) angkatan 65 Kementerian Luar berkunjung ke Petrokimia Gresik, Jawa Timur. Foto: Windy Goestiana
Kepala Pusat Pendidikan dan Latihan, Yayan Ganda Hayat Mulyana saat penyerahan plakat. Foto: Windy Goestiana