Studi: Nenek Lebih Sayang Cucu Dibandingkan Anaknya Sendiri

2 Desember 2021 15:44 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Studi: Nenek Lebih Sayang Cucu Dibandingkan Anaknya Sendiri. Foto: Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Studi: Nenek Lebih Sayang Cucu Dibandingkan Anaknya Sendiri. Foto: Shutterstock
ADVERTISEMENT
Orang tua mana yang tidak bahagia bila dapat melihat anak mereka dekat atau sangat disayang dengan sang nenek alias ibu atau mertua kita sendiri. Ya Moms, kedekatan antara cucu dan nenek ini memang sudah menjadi hal umum. Bahkan rasanya, nenek memang terlihat lebih sayang dengan cucu dibandingkan anaknya sendiri.
ADVERTISEMENT
Sebagai ibu, mungkin saja kita bertanya-tanya, 'kok bisa ya si kecil dekat dengan neneknya padahal sama anak kandungnya (ibunya sang cucu) saja ia tak begitu dekat?' Ayo, siapa yang berpikir seperti itu juga?
Hal ini ternyata sudah pernah dilakukan penelitiannya, Moms. Para peneliti dari Emory University, Atlanta, Amerika Serikat mengamati kaitan antara cucu dan sang nenek. Lantas, seperti apa penelitian yang dilakukan dan bagaimana hasilnya? Yuk, baca terus artikel ini sampai habis.
Studi: Nenek Lebih Sayang Cucu Dibandingkan Anaknya Sendiri. Foto: Shutter Stock

Penelitian soal Nenek Lebih Dekat dengan Cucunya Daripada Anaknya

Romper melansir, penelitian tersebut melibatkan 50 nenek. Kemudian, para peneliti memindai otak para nenek tersebut menggunakan pencitraan resonansi magnetik fungsional (fMRI) untuk melihat bagaimana aktivitas otak sang nenek saat dirinya diperlihatkan foto cucunya yang berusia antara 3-12 tahun.
ADVERTISEMENT
Tak hanya itu, 50 nenek ini juga diperlihatkan gambar anak lain yang mereka tidak kenal, orang dewasa lain yang mereka tidak kenali, dan anak kandung mereka sendiri. Mereka juga diberikan kuesioner tentang pengalaman menjadi seorang nenek, berapa banyak waktu yang dihabiskan bersama cucu, hingga kegiatan apa saja yang sering dilakukan bersama cucunya.
Hasil dari penelitian yang sudah diterbitkan di jurnal Proceedings of the Royal Society B ini membuktikan bahwa sebagian besar nenek memiliki hubungan yang positif dengan keterlibatan yang tinggi bersama cucunya. Ada semacam emotional empathy (empati emosional) yang muncul dari pemindaian otak nenek. James Rilling, salah satu peneliti tersebut mengatakan bahwa emotional empathy ini adalah kemampuan nenek untuk merasakan apa yang dirasakan cucunya saat sedang berinteraksi.
ADVERTISEMENT
"Jika cucu mereka tersenyum, mereka (nenek) akan merasakan kegembiraan anak itu. Sebaliknya, jika cucu merasa sedih atau menangis, mereka merasakan sakit dan kesusahan dari anak itu (cucunya)," ujar Rilling.
Studi: Nenek Lebih Sayang Cucu Dibandingkan Anaknya Sendiri. Foto: Shutter Stock
Bahkan dalam kuesioner yang diisi oleh para nenek ini, sebagian besar dari mereka ingin lebih banyak terlibat dalam hal pengasuhan atau merawat cucunya. Mereka ingin punya peran yang lebih sebagai orang tua.
Sementara itu, saat sang nenek diperlihatkan wajah anaknya yang sudah dewasa, maka muncul empati kognitif dalam otaknya. Menurut para peneliti, hal ini menunjukkan bahwa nenek tersebut mungkin mencoba memahami secara kognitif apa yang dipikirkan atau dirasakan oleh anaknya dan ini tak sebesar dari sisi emosional seperti mereka melihat sang cucu.
ADVERTISEMENT
"Anak-anak kecil kemungkinan besar masih mengembangkan karakter emosional yang bisa memanipulasi otak orang dewasa. Sementara, anaknya yang sudah besar (dewasa) tidak memiliki faktor lucu atau menggemaskan seperti saat dirinya masih kecil. Jadi saat anaknya sudah dewasa (besar), mereka mungkin tidak memunculkan respons emosional yang sama," tutupnya.