Penelitian: ASI Bisa Kurangi Dampak Polusi Udara pada Bayi

13 Mei 2021 15:02 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
ibu menyusui. Foto: Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
ibu menyusui. Foto: Shutterstock
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Siapa saja bisa terpapar polusi udara, tak terkecuali ibu menyusui dan bayi. Ya Moms, tak hanya mengancam lingkungan, polusi udara rupanya juga bisa mengganggu kesehatan Anda dan si kecil.
ADVERTISEMENT
Terlebih, anak-anak --khususnya mereka yang berusia di bawah 2 tahun, adalah golongan yang paling rentan terpapar penyakit. Demikian yang disampaikan Hindun Mulaika, Manager Kampanye Iklim dan Energi Greenpeace Indonesia.
Lantas, bagaimana cara untuk mencegah agar bayi tak terpapar polusi?
Deretan gedung bertingkat tersamar kabut polusi udara di Jakarta, Selasa (20/4/2021). Foto: Aprillio Akbar/ANTARA FOTO

Hal yang Perlu Dilakukan Ibu Menyusui

Pada seminar daring AIMI dalam rangka Pekan Menyusui Sedunia bertema 'Dukung Menyusui untuk Sehatkan Bumi' beberapa waktu lalu, Hindun mengatakan bahwa 95 persen dari total manusia di dunia hidup di tengah lingkungan yang berpolusi. Polusi sendiri berasal dari apa pun yang sifatnya dibakar, entah itu polusi dari dalam rumah maupun yang ada di luar rumah (kendaraan umum, transportasi pribadi seperti motor dan mobil).
Meski Anda tak membakar sampah misalnya, tapi bisa saja Anda terpapar polusi udara dari lingkungan sekitar yang tengah membakar sampah. Inilah yang menyebabkan polusi udara cepat tercemar oleh angin dan dampaknya sangat besar untuk kehidupan manusia.
Ilustrasi ibu menyusui. Foto: Shutterstock
Jika bicara soal ibu menyusui dan bayi, salah satu cara yang dapat Anda lakukan agar si kecil terhindar dari ancaman tersebut adalah dengan menyusui bayi Anda, Moms. Ya, ada salah satu penelitian yang menjadi bukti dari manfaat ASI bagi empat bulan pertama kehidupannya. Dalam penelitian tersebut membuktikan bahwa bayi berusia 0-4 bulan yang tinggal di lokasi yang tingkat polusinya sangat tinggi dan ia diberikan ASI eksklusif oleh ibunya. Hasilnya, si kecil terhindar dari dua jenis polutan: partikulat dan nitrogen dioksida.
ADVERTISEMENT
"Jadi, itulah ajaibnya ASI. Ajaibnya ibu-ibu yang menyusui anaknya. Karena bayi itu rentannya luar biasa. Tapi karena dia justru diberi ASI, anak ini akan terlindungi," ujar Hindun pada Jumat (7/8).
Ilustrasi MPASI Bayi Foto: Shutterstock
Apabila si kecil sudah berusia di atas 6 bulan, tentunya pemberian ASI tetap dianjurkan bersamaan dengan makanan pendamping ASI (MPASI) yang bergizi. Di usia ini, Anda juga harus memastikan agar si kecil tetap terhidrasi dengan minum air yang cukup.
Selain itu, Anda sebaiknya dapat menjauhkan si kecil --terlebih dalam aktivitas di luar rumah (outdoor) yang dekat dengan sumber polusi. Jika memang Anda ada keperluan mendesak ke luar rumah dan harus mengajak anak Anda misalnya, cobalah untuk mencari informasi seputar kualitas udara, Moms. Kini, sudah banyak beberapa aplikasi yang tersedia di gadget untuk melihat kualitas udara di lingkungan sekitar Anda, sehingga Anda bisa lebih waspada.
ADVERTISEMENT
"Pemantauan kualitas udara di sekitar rumah kita bisa terdeteksi. Jadi, sebenarnya hal ini meningkatkan awareness kita juga. Kita harus bisa melindungi anak dengan cara menyusui karena hal ini bisa dinetralkan oleh ASI," pungkasnya.