Melarang Anak Menangis, Apa Dampaknya?
ADVERTISEMENT
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
ADVERTISEMENT
Namun beberapa orang tua mungkin merasa tidak nyaman mendengar anak menangis. Ketika si kecil menangis terus-menerus misalnya, orang tua akan menyuruh anak berhenti menangis. Apalagi bila anak laki-laki yang menangis. Anak laki-laki seringkali dilarang menangis karena tangisan dianggap akan membuatnya terlihat lemah atau cengeng.
Hal ini perlu diwaspadai, Moms. Sebab terus-menerus menyuruh anak berhenti menangis ketika mereka merasa sakit atau sedih, justru akan membawa dampak buruk!
Pengabaian Emosi Anak
Dikutip Good Therapy, ketika Anda menyuruh anak untuk berhenti menangis saat dia sedang kesakitan atau merasa sedih, Anda sudah melakukan pengabaian emosional, Moms. Ciri-ciri orang tua yang melakukan ini pada anak di antaranya, mereka memiliki ekspektasi yang tinggi dan tidak realistis, tidak mendengarkan anak penuh perhatian, tidak menerima emosi anak, dan tidak memiliki rasa empati pada anak.
ADVERTISEMENT
Saat orang tua melarang anak untuk menangis, si kecil akan merasa bahwa emosi yang dirasakannya itu merupakan sesuatu yang salah. Ia pun mungkin akan merasa bahwa marah, menangisdan bersedih merupakan sesuatu yang memalukan. Dan lama-lama si kecil pun terbiasa memendam perasaannya dan terluka secara mental, sehingga menunjukkan gejala seperti berikut ini.
- "Mati Rasa" atau anak tidak memiliki empati terhadap orang lain.
- Selalu merasa bahwa ada sesuatu yang hilang dalam dirinya, tetapi tidak tahu apa itu.
- Terasa hampa di dalam diri.
- Mudah putus asa.
- Memiliki kepercayaan diri yang rendah.
- Terlalu perfeksionis.
- Anak merasa ragu bergantung pada orang lain.
- Sering menyalahkan diri sendiri.
ADVERTISEMENT
- Menganggap emosi adalah sesuatu yang memalukan.
Dampak Tidak Menangis Bagi Kesehatan
Air mata yang dikeluarkan dari menangis akibat emosi cenderung sehat karena mengandung hormon kortisol, Moms. Hormon ini adalah hormon stres yang ada di dalam tubuh Anda maupun si kecil. Tak hanya itu, menangis juga mengeluarkan hormon adrenalin ketika merasa sedih.
Kedua zat itu bisa meningkatkan detak jantung dan tekanan darah. Nah jika tangisan terus ditahan, akibatnya hormon tersebut membuat dada terasa sesak. Bahkan dapat berpengaruh pada otot-otot jantung lho, Moms.
Yang Harus Dilakukan Orang Tua Bila Anak Menangis
Terus-menerus menangis memang tidak baik untuk kesehatannya, terutama pada otak si kecil. Namun, bila Anda menginginkan si kecil tumbuh dengan emosi dan tubuh yang sehat, menangis secukupnya tidak masalah. Asal Anda melakukan beberapa hal berikut ini.
ADVERTISEMENT
1. Menyadari Menangis Bagian dari Emosi
Pahamilah bahwa setiap manusia memiliki emosi positif dan negatif. Menangis adalah salah satu cara untuk menunjukkan emosi positif dan negatif tersebut. Penting untuk mengakui bahwa anak sedang bersedih, anak sedang gembira, atau anak sedang marah.
Berikan pengertian tentang emosi-emosi tersebut pada anak, dan bagaimana cara ia harus bersikap. Tunjukkan rasa empati Anda bahwa Anda sebagai orang tua memahami apa yang ia rasakan.
2. Ketahui Apa yang Dibutuhkan
Tidak semua anak suka didekati ketika ia sedang bersedih atau menangis, Moms. Jadi cobalah kenali kebutuhan anak ketika ia sedang menunjukkan emosinya. Jika ia adalah tipe yang suka menyendiri ketika sedang sedih, berikan ia waktu untuk sendiri, bila sudah tenang, tanyakan apa yang ia rasakan. Lalu bila si kecil adalah tipe yang suka ditemani saat sedih, berikan ia pelukan hangat,
ADVERTISEMENT
3. Tetap Bersikap Lembut
Tak mudah menjadi orang tua memang ketika melihat anak bersedih dan marah sambil menangis. Namun cobalah perlakukan anak dengan lembut ketika ia mengalami masa-masa emosi yang sedang meledak, Moms. Tentu tidak mudah bagi diri si kecil menghadapi sesuatu yang membuatnya tidak nyaman. Jadi hindari untuk mengkritik atau menyuruhnya diam.