Kegunaan Air Ketuban bagi Janin

13 Mei 2021 18:58 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi janin di dalam kandungan Foto: Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi janin di dalam kandungan Foto: Shutterstock
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Air ketuban memiliki peranan yang penting untuk pertumbuhan janin di dalam kandungan. Pada saat Anda hamil, air ketuban biasanya akan terbentuk ketika janin berusia 12 hari setelah pembuahan. Cairan bening berwarna agak kekuningan ini pun mengelilingi bayi yang sedang tumbuh di dalam rahim ibu.
ADVERTISEMENT
Medical News Today melansir, cairan ketuban awalnya terdiri dari air yang diproduksi oleh tubuh ibu. Namun, saat usia kehamilan sekitar 20 minggu, air ketuban sepenuhnya diganti oleh urine atau air seni yang dikeluarkan oleh janin saat ia menelan dan mengeluarkan cairan.
Ada pun air ketuban mengandung komponen vital, seperti nutrisi, hormon, dan antibodi yang penting untuk melindungi bayi di dalam kandungan. Tak hanya itu, Moms. Air ketuban juga membuat janin belajar bernapas, menelan makanan yang dikonsumsi ibu, dan bergerak.
Nah, berikut kumparanMOM telah merangkum beberapa kegunaan air ketuban bagi janin saat berada di dalam kandungan. Apa saja, ya?
Ilustrasi janin berusia 9 minggu. Foto: Shutter Stock

Kegunaan Air Ketuban bagi Janin

1. Melindungi Janin
Air ketuban dapat melindungi bayi dari tekanan luar karena bertindak sebagai peredam kejut. Maka dari itu, ibu hamil dianjurkan untuk berhati-hati saat bergerak atau melakukan aktivitas. Banyak dokter juga menyarankan agar ibu hamil jangan lakukan kegiatan ekstrem atau mengangkat beban berat.
ADVERTISEMENT
2. Mengontrol Suhu
Air ketuban juga berfungsi sebagai pengontrol suhu agar janin di dalam kandungan tetap hangat dan nyaman. Diketahui suhu air ketuban sendiri ialah sekitar 37,5 derajat celsius, Moms.
Ilustrasi janin. Foto: Shutter Stock
3. Mencegah Infeksi
Karena sebagai antibodi, air ketuban berguna untuk mencegah infeksi pada janin. Sel antibodi ini nantinya akan melawan infeksi yang berasal dari luar tubuh ibu agar janin tetap terjaga.
4. Mendukung Sistem Perkembangan Paru-paru dan Pencernaan
Bayi di dalam kandungan bernapas dengan cara menghirup dan menelan cairan ketuban. Hal ini biasanya dimulai saat usia kandungan berusia 10-11 minggu. Cairan ketuban yang dihirup janin berfungsi untuk mengembangkan paru-parunya. Sementara, air ketuban yang ditelan oleh si kecil, berfungsi untuk mengembangkan sistem pencernaannya.
ADVERTISEMENT
5. Mendukung Perkembangan Otot dan Tulang
Ketika janin melayang atau mengapung di dalam kantung ketuban, ia memiliki kebebasan untuk bergerak. Hal inilah yang memberi kesempatan otot-otot dan tulangnya untuk berkembang dengan baik.
6. Pelumas
Cairan ketuban mencegah bagian-bagian tubuh, seperti jari tangan dan kaki tumbuh berdempetan atau bisa menyebabkan bayi mengidap polidaktili --kelainan kelebihan jari pada janin. Kondisi ini biasanya terjadi jika kadar cairan ketuban rendah.
7. Penopang Tali Pusat
Cairan ketuban dalam rahim dapat mencegah tali pusat tertekan. Sebagaimana diketahui bahwa tali pusat ini berfungsi untuk mengangkut makanan dan oksigen dari plasenta ke janin yang sedang tumbuh.