Hati-Hati, Musik Bisa Memberi Pengaruh Negatif pada Anak

9 Januari 2018 14:43 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Musik memengaruhi pola piker dan perilaku anak (Foto: Thinkstock)
zoom-in-whitePerbesar
Musik memengaruhi pola piker dan perilaku anak (Foto: Thinkstock)
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Musik menjadi bagian yang tak terpisahkan dari hidup seseorang. Dalam hidupnya, sebagian besar orang bahkan pernah mendengarkan musik bahkan sejak masih dalam kandungan dan terus dikenalkan oleh orangtua selama masa kanak-kanak dengan berbagai cara. Hal ini karena, selain memberi rasa bahagia musik juga dipercaya dapat membantu meningkatkan kecerdasan.
ADVERTISEMENT
Namun, musik pun tak selalu membawa dampak positif, khususnya bagi anak-anak. Seorang psikolog anak, Elizabeth T. Santosa dalam bukunya yang berjudul ‘Raising Kids in Digital Era’ (2014), mengutip salah satu penemuan dari American Academy of Child and Adolescent Psychiatry (AACAP) mengenai dampak negatif musik.
Berdasarkan penemuan tersebut, lirik musik yang negatif dapat mendorong remaja untuk mengonsumsi narkoba, minuman keras, atau memberikan efek 'glamor' terhadap perilakunya sehari-hari. Hal itu juga diperkuat dengan salah satu penelitian di Inggris yang menyatakan bahwa hampir seperempat dari musik pop dalam bahasa Inggris yang ada saat ini telah menyisipkan merek miras tertentu. Sebut saja merek seperti Jack Daniels, Hennessy dan Grey Groose.
Musik memengaruhi pergaulan anak (Foto: Thinkstock)
zoom-in-whitePerbesar
Musik memengaruhi pergaulan anak (Foto: Thinkstock)
Sebanyak 16% dari konten musik yang semakin berkembang saat ini juga menggambarkan sejumlah perilaku menyimpang seperti mabuk-mabukan, berpakaian minim dan berperilaku 'glamor', hingga perilaku agresif dan seks bebas. Tak sampai di situ, psikolog yang akrab disapa Lizzie ini juga memaparkan bahwa lirik musik yang salah dapat mendorong remaja melakukan bunuh diri sebagai jalan keluar dari masalah yang dihadapinya.
ADVERTISEMENT
Meski mungkin belum memiliki anak remaja, berkaca dari pemaparan tersebut, sepertinya kita perlu lebih berhati-hati dan selalu memilihkan musik yang baik dan isi atau lirik sesuai usia anak ya, Moms. Pastikan musik selalu menjadi bagian yang membuat hidup lebih indah dan baik –bukan mendorong perilaku atau pola pikir yang buruk dan jadi sumber masalah pelik.