4 Langkah Pastikan Keuangan Keluarga Stabil

7 September 2019 16:56 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi ibu mengelola uang Foto: Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi ibu mengelola uang Foto: Shutterstock
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Sebagai sosok yang biasanya mengelola keuangan keluarga, seorang ibu perlu memiliki pengetahuan finansial yang baik. Hal tersebut merupakan bekal penting untuk mengambil berbagai macam keputusan finansial, Moms. Misalnya saja, keputusan terkait pengeluaran belanja bulanan, dana pendidikan, atau keperluan lainnya. Dengan begitu, semua pos pengeluaran akan lebih mudah diatur pembagiannya.
ADVERTISEMENT
Lantas, apa saja yang perlu dilakukan agar keuangan keluarga stabil? Perencana keuangan, Ila Abdulrahman, berbagi 4 tipsnya untuk Anda.
1. Bedakan Kebutuhan dan Keinginan
Makan merupakan kebutuhan Foto: Thinkstock
Pertama-tama pastikan Anda bisa membedakan antara kebutuhan dan keinginan. Ya Moms, kebutuhan adalah hal-hal yang wajib dipenuhi, kalau tidak bisa merugikan bahkan terancam mati.
"Tetapi dewasa ini 20 tahun terakhir banyak keinginan bergeser menjadi kebutuhan. Banyak keinginan menjadi kebutuhan contohnya zaman dulu sabun cuci adanya sabun cuci piring dan sabun mandi sekarang ada sabun muka, sabun cuci tangan,” jelas Ila Abdulrahman saat ditemui di acara Moms Mingle bersama Sun Life, Sabtu (31/8).
Ciri kebutuhan lainnya adalah bila tidak terpenuhi maka produktivitas terancam turun. Sementara keinginan, bila tidak dipenuhi juga tidak apa-apa, namun sah-sah saja hukumnya bila Anda ingin memenuhinya yang penting dananya cukup, Moms.
ADVERTISEMENT
2. Budgeting
Ilustrasi ibu hamil melakukan budget-in. Foto: Shutterstock
Langkah kedua agar keuangan keluarga makin sehat adalah melakukan budgeting atau membagi penghasilan ke beberapa pos. Idealnya penghasilan dibagi berdasarkan 5 cost, yaitu:
- Saat Anda menerima uang, pemasukan dan lainnya langsung dimasukan ke dalam cost sosial: zakat, infaq, sedekah dan sebagainya.
- Setelah itu bayarlah membayar cicilan utang, baik utang perseorang maupun institusi.
- Investasi
- Biaya hidup sehari-hari
- Proteksi dengan asuransi
3. Buat Perencanaan
com-Ilustrasi ibu sedang memperhitungkan rencana keuangan keuangan Foto: Shutterstock
Langkah ketiga agar keuangan keluarga stabil adalah dengan membuat perencanaan. Pastikan perencanaan keuangan terukur dan dapat tercapai.
Jika ingin membeli sesuatu jangan lupa selalu tanyakan 5W + 1H. Diskusikan dengan pasangan Anda tentang what, when, where, who, why dan how saat membeli barang untuk meminimalisir kerugian dan rasa kecewa di masa mendatang.
ADVERTISEMENT
“Misalnya mau beli lamborghini 5 tahun lagi, how much (berapa) harga saat ini, how much harganya lima tahun mendatang, how much lagi berapa yang harus diinvestasikan sebulan setahun untuk membeli lamborghini, when juga investasinya dimana,” kata Ila.
4. Kenali Produk-produk Keuangan
Langkah terakhir adalah sebisa mungkin Anda mengetahui dan mengenali produk-produk keuangan. Di Indonesia sendiri ada ribuan produk keuangan namun hanya satu dan maksimal 5 yang cocok, sesuai dan memenuhi kode etik serta syarat aman untuk keuangan keluarga Anda.
Adapun produk keuangan tersebut antara lain: deposito, reksadana, sukuk ritel, obligasi, logam mulia, saham, atau asuransi. Belum lagi tiap produk keuangan tersebut juga masih dibagi menjadi beberapa jenis, seperti reksadana pasar uang, reksadana pendapatan tetap, reksadana campuran, reksadana saham hingga reksadana real estate.
ADVERTISEMENT
Tidak hanya itu, tiap produk keuangan juga memiliki manfaat dan tujuannya masing-masing, sehingga Anda bisa menyesuaikannya dengan keuangan keluarga serta kebutuhan.