Terancam Dipolisikan oleh Ormas GPMN, Nikita Mirzani Tak Ambil Pusing
ADVERTISEMENT
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
ADVERTISEMENT
Kritikan tersebut Nikita sampaikan melalui unggahan Instagram Story di akun instagram pribadinya. Di situ Nikita tampak menyayangkan sikap Puan Maharani.
“Kenapa Ibu Puan Maharani matiin mikrofonnya? Kurang fair ketika orang sedang menyuarakan suaranya tapi tidak bisa didengar. Negara ini di bangun atas dasar Pancasila. Masih ingat ga Pancasila? Dari 1 sampai ke 5. Jangan sampai aku datangkan Tante Lala ni ke DPR RI,” tulis Nikita Mirzani pada Rabu (7/10)
Postingan itu rupanya membuat salah satu ormas pendukung Puan Maharani tersulut. GPMN (Gema Puan Maharani Nusantara) mengaku telah mengumpulkan 100 advokat dari sabang sampai Merauke yang ada di 30 Provinsi jika Nikita Mirzani tidak juga meminta maaf atas unggahannya di media sosial.
ADVERTISEMENT
Kendati demikian, Nikita tak mau ambil pusing. Apalagi, sampai saat ini belum ada laporan yang masuk terkait kritikan Nikita tersebut.
"Enggak ada (laporan). Kan, kalau ada, lo (media) udah tahu duluan sebelum gue,” ungkapnya di Polres Metro Jakarta Selatan, Rabu (14/10).
"Wah, gue mah enggak main politik, say. Jadi, kalau gue, sebagai netizen aja, Warga Negara Indonesia. Kalau ada yang janggal, ya, udah. Kan, yang gue omongin juga baik-baik semua, enggak ada yang gimana,” bebernya.
Nikita bahkan seolah memberi panggung untuk para pendukung Puan Maharani bila benar nantinya membawa masalah unggahannya itu ke polisi.
ADVERTISEMENT
"Kalau gue, mah, biarin aja, deh. Kan, lumayan masuk TV, diwawancara wartawan. Kasih aja kesempatan mereka," katanya santai.
Lebih lanjut, Nikita enggan membahas lebih dalam soal UU Cipta Kerja yang belakangan tengah menjadi sorotan. Sebagai pemilik usaha, Nikita mengaku selalu membayar apa yang menjadi hak karyawannya.
"Dari dulu emang begitu. Tidak merugikan karyawan, memanusiakan manusia. Kalau sakit, ya, gue bawa ke RS. Ada asuransi segala macam. Enak, deh, jadi karyawan gue,” pungkasnya.