Tamara Bleszynski Harap Bisa Berdamai dengan Kakak
ADVERTISEMENT
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
ADVERTISEMENT
Kedua belah pihak juga sudah dimediasi. Namun, agenda mediasi tersebut berlangsung alot dan gagal.
Meski demikian, Tamara Bleszynski masih berharap persoalan tersebut bisa selesai dengan perdamaian.
"Saya tetap berdoa InsyaAllah bisa dibukakan pintu hati kakak saya untuk bisa silaturahmilah, baik...baik.... baik... mencari jalan keluar dan perdamaian," kata Tamara di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Senin (10/4).
Harapan Tamara Bleszynski pada Sang Kakak
Tamara berharap bisa bersilaturahmi kembali dengan sang kakak. Dia berharap sang kakak bisa memiliki keinginan yang sama.
"Kembali lagi saya kan ini manusia ya, tentu saya berharap dan mendoakan yang terbaik untuk kakak saya," tutur Tamara.
"Apalagi saya berharap di bulan kemenangan, di hari kemenangan nanti ada perdamaianlah antara dua saudara," tambahnya.
Dalam mediasi, Tamara sudah menyampaikan iktikad baiknya untuk membayar utang kepada Ryszard. Namun, dia tak mau membayarkan nominal bunga yang Ryszard minta.
ADVERTISEMENT
"Saya cukup syok bahwa seperti itu, karena masih ingin membungakan berkali-kali utang biaya ayah. Bagaimana ya?" tandasnya.
Gugatan Ryszard awalnya bermula dari kisruh soal biaya berobat ayah mereka, Zbigniew Bleszynski, yang mencapai USD 103 ribu. Pada 2001, baik Tamara maupun Ryszard sepakat bahwa biaya itu akan ditanggung berdua oleh mereka.
Namun, seiring waktu berjalan Ryszard menganggap perjanjian itu tak dijalankan Tamara. Hingga pada akhirnya Tamara digugat oleh Ryszard ke Pengadilan Negeri Jakarta Selatan karena perkara utang. Gugatan itu terdaftar dalam nomor perkara 87/Pdt.G/2023/PN JKT.SEL.