Cerita Sarah Sechan yang Jalani Semi Lockdown di Singapura

23 April 2020 14:41 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Sarah Sechan, salah satu artis yang memutuskan berhenti posting di media sosial. Foto: Muhammad Faiz/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Sarah Sechan, salah satu artis yang memutuskan berhenti posting di media sosial. Foto: Muhammad Faiz/kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Presenter Sarah Sechan sudah beberapa bulan tinggal di Singapura bersama sang suami, Neil G Furuno, dan anaknya, Rajata.
ADVERTISEMENT
Saat Sarah berbincang dengan Erwin Parengkuan di podcast berjudul Chit Chat with Sarah Sechan, dia mengaku pergi ke Singapura tanpa meninggalkan pekerjaannya di Jakarta.
“Memang aku enggak kerja juga, makanya aku pergi. Enggak sedrama itu. Sekarang ikut suami, anak juga sekolah di sini,” ucap Sarah.
Sarah Sechan, salah satu artis yang memutuskan berhenti posting di media sosial. Foto: Muhammad Faiz/kumparan
Pada awal April lalu, Singapura membuat aturan semi lockdown atau circuit breaker, untuk memutus rantai penyebaran virus corona. Sarah dan keluarganya pun turut menerapkan imbauan pemerintah untuk tetap berada di rumah.
“Kita tuh pindah ke sini, aku pikir bakal ‘Wow’ gitu, aku bisa seperti di scene Crazy Rich Asian. Ternyata, saya di rumah saja, paling hiburan saya jemur baju di balkon,” beber Sarah Sechan.
Selama menjalani circuit breaker di sana, pemilik nama Sarah Meirizka Hardiany Sechan tetap berkegiatan, salah satunya adalah memasak.
ADVERTISEMENT
“Ya kan saya di sini enggak punya talkshow, saya juga enggak ngajar kelas public speaking, saya di sini enggak antar anak sekolah, karena lagi pandemik. Jadi, saya kegiatan sebelum tidur, ajak anjing jalan, pulang,” ungkap Sarah.
“Kalau mandi hayu, enggak mandi juga saya enggak masalah, saya enggak punya teman juga di sini, cuma beberapa, segelintir orang. Lalu saya masak, sekarang, sarapan, makan siang,” sambungnya.
Perempuan kelahiran Bandung, Jawa Barat, ini bercerita bahwa saat circuit breaker diberlakukan, pemerintah Singapura menutup beberapa bisnis seperti restoran, klinik kesehatan, dan lainnya.
“Termasuk klinik suami saya tutup sebulan, sekolah anak saya tutup sebulan, kemarin sudah tutup juga dua minggu sebelum libur. Jadi, sudah mau total dua bulan kalau sampai bulan depan,” pungkas Sarah Sechan.
ADVERTISEMENT