Waw! Tulang Babi dalam Kuah Ramen Mampu Membersihkan Kontaminasi Radioaktif

16 Februari 2021 12:02 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
com-Ilustrasi Ramen Foto: Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
com-Ilustrasi Ramen Foto: Shutterstock
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Bukan hanya nikmat diolah menjadi makanan, bahan untuk membuat ramen ternyata memiliki manfaat lain —bahkan di luar dugaan! Ya, tampaknya seorang pencinta ramen meneliti makanan tersebut karena terbawa penasaran akan manfaat lainnya.
ADVERTISEMENT
Mengutip Soranews24, Yurina Sekine, peneliti sekaligus pencinta ramen, dengan Badan Energi Atom Jepang berpendapat kalau kamu dapat membersihkan tumpahan radioaktif dengan ramen tonkotsu.
Di antara berbagai jenis ramen, salah satu yang paling populer adalah kaldu tulang babi yang dikenal sebagai "tonkotsu.” Maka itu, Yurina meminjam beberapa tulang dari restoran ramen lokalnya dan mulai bereksperimen.
Sudah menjadi pengetahuan umum kalau tulang babi, serta tulang sapi, merupakan bahan yang sangat baik dalam menyerap zat radioaktif. Namun, belum ada penelitian yang benar-benar menggunakan dan mengetes pengetahuan ini sampai sekarang.
Ilustrasi zat radioaktif. Foto: minka2507 via pixabay
Bedasarkan hal tersebut, Yurina pertama-tama merebus tulang untuk menghilangkan semua kandungan lemak dan kolagennya. Kemudian, dia merendam tulang rebus dalam larutan soda kue. Alhasil, tulang tersebut memiliki jumlah asam karbonat yang tinggi, sehingga dapat menarik strontium radioaktif (yang ditemukan dalam limbah nuklir dan logam berat, kadmium dan timbal).
ADVERTISEMENT
Untuk merasakan manfaatnya, tulang babi ini dapat dengan mudah ditempatkan ke dalam air atau tanah yang terkontaminasi; seperti di sekitar Pabrik Nuklir Fukushima Daiichi, dan membantu mempercepat proses pemurnian —dengan cepat menyerap beberapa elemen paling berbahaya yang ditemukan dalam limbah nuklir.
Tidak hanya itu, metode dekontaminasi air dan tanah lewat tulang babi tersebut juga berpotensi mengurangi limbah makanan. Industri makanan di seluruh dunia menghasilkan sekitar 7,5 miliar ton limbah tulang per tahun.
Ini bisa jadi jalan lain bagi restoran ramen, yang biasanya bisa menghabiskan antara 500.000 hingga 1 juta yen (sekitar Rp 66-133 juta) dalam satu tahun untuk membuang tulang hasil olahan resto.
Menikmati ramen Jepang Foto: Thinkstock
Jadi, siapa bilang ramen yang lezat hanya berguna untuk memenuhi perut lapar? Lewat penelitiannya Yurina ini menekankan kalau “tidak hanya tulang yang dirawat ini dapat melakukan tugasnya”, tetapi juga 20 kali lebih efektif menyerap limbah nuklir daripada zeolit ​​alami.
ADVERTISEMENT
Meski begitu, tulang-tulang ini masih memiliki kekurangan —tidak dapat mengikat seluruh elemen radioaktif yang ditemukan dalam limbah nuklir.
Maka dari itu, Yurina sekarang sedang mencari cara untuk membersihkan bahan lain seperti sesium. Mungkin saja, makanan lain bisa jadi jalan untuk membersihkan limbah tersebut, bukan?
Reporter: Natashia Loi