Terungkap! Alasan Warteg Memiliki Dua Pintu, Begini Filosofinya

8 September 2022 12:05 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Warteg Kharisma Bahari Foto: Kartika Pamujiningtyas/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Warteg Kharisma Bahari Foto: Kartika Pamujiningtyas/kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Warung tegal atau warteg selalu bisa menjadi penyelamat perut di saat kantong sedang kering. Bayangkan saja, kamu bisa mendapatkan lauk enak dan porsi yang melimpah dengan harga yang bersahabat. Tapi pernah enggak kamu perhatikan kalau di warteg hampir selalu ada dua pintu?
ADVERTISEMENT
Kalau berbicara tentang warteg pasti yang ada di bayangan kamu adalah warung yang menjajakan banyak makanan dalam lemari kaca, lalu ada kursi panjang, hingga warna cat warung yang hampir sama. Namun ada satu lagi, nih ciri khas warteg yang berbeda dari warung makan lainnya.
Warteg memiliki dua pintu yang terletak di sisi kiri dan kanan dari bangunan tempat makan ini. Ternyata penggunaan dua pintu bukanlah tanpa alasan. Dibangunnya dua pintu ini memiliki filosofi yang erat.
"Soalnya biar rezekinya banyak,” ujar Yono Daryono, Budayawan asal Tegal, kepada kumparanFOOD beberapa waktu yang lalu.

Alasan lain warteg selalu punya dua pintu

Warteg Timbul Jaya Kemang Dalam Foto: Abdul Latif/kumparan
Meski secara filosofi, kehadiran dua buah pintu di warteg sebagai pembuka rezeki, namun adapula alasan dari segi arsitektur yang juga masuk akal.
ADVERTISEMENT
“Tapi kalau dianalisis dari konteks arsitektur, biar enggak padetlah. Warteg, kan rata-rata kecil, ya, jadi solusinya biar keluar masuknya enak, ya itu dengan dua pintu," tambahnya.
Ilustrasi Warteg. Foto: Iqbal Firdaus/kumparan
Memang, rata-rata warteg mendiami sebuah lahan yang tidak terlalu besar. Minimnya lahan ini jika tidak dimanfaatkan dengan baik, maka tidak dapat menampung pelanggan yang banyak.
Oleh karena itu, di setiap warteg dibuatlah dua pintu agar pelanggan lebih mudah keluar-masuk tanpa saling bertabrakan. Kehadiran dua pintu juga membuat tempat makan sederhana tersebut tampak tidak terlalu sesak dan lebih lega.
Penulis: Monika Febriana