Cita Rasa khas Lereng Bromo dalam Secangkir Kopi Tutur

3 September 2019 21:14 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kopi Tutur Foto: Safira Maharani/ kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Kopi Tutur Foto: Safira Maharani/ kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Terletak di lereng Gunung Bromo, kecamatan Tutur memiliki segudang potensi alam. Selain dikenal dengan agrowisata petik apel dan aneka hortikultura, wilayah ini juga punya komoditas kopi unggulan.
ADVERTISEMENT
Letak geografisnya yang berada di ketinggian 900 - 950 mdpl membuat varietas Robusta tumbuh subur di daerah tersebut. Karakter rasanya pun jadi lebih strong dan nikmat. Apalagi, kopi Robusta memang paling baik ditanam di atas ketinggian 300 mdpl.
Kopi Tutur Foto: Safira Maharani/ kumparan
Benar saja, meski disajikan dengan metode tubruk, secangkir kopi Tutur yang kami cicipi dalam acara Plataran Bromo Xtravaganza 2019 kala itu terasa langsung nendang. Menurut Ida Irawati, pemilik Tutur Coffee --salah satu produk kabupaten Pasuruan yang sudah mendapat hak paten kopi-- keistimewaan lain dari kopi ini adalah adanya notes sweet.
"Kalau karakteristik kopi lereng Bromo biasanya hanya caramelized dan spice, sedangkan kalau kopi Tutur ini ada sweet-nya juga," ungkapnya saat ditemui kumparan pada Sabtu (31/8).
Kopi Tutur Robusta Foto: Safira Maharani/ kumparan
Untuk proses roasting-nya, mereka menggunakan roasting profile medium. Supaya cita rasa khasnya bisa lebih keluar.
ADVERTISEMENT
Tak hanya kopi Robusta saja, Ida juga menanam kopi Arabika di kebun kopi yang telah dikelolanya sejak tahun 2015. Agar cita rasanya lebih maksimal, kopi Tutur Arabika ini ia seduh menggunakan metode V60.
Penyeduhan kopi Tutur Foto: Safira Maharani/ kumparan
Dengan hati-hati, dituangnya air panas dari dalam teko ke atas kertas filter berisi kopi. Setelahnya, kopi didiamkan sejenak untuk memaksimalkan proses blooming --pelepasan karbon dioksida yang terkandung pada kopi ketika bertemu air panas. Usai diseduh, kopi disajikan dalam gelas kertas.
Begitu kopi kami sesap, cecapan rasa asam langsung memenuhi lidah, diiringi dengan rasa pahit yang cukup kuat. Samar-samar, terasa notes sweet dan spice, menciptakan perpaduan rasa yang cukup unik.
Kopi Tutur Foto: Safira Maharani/ kumparan
Selain Arabika dan Robusta, tersedia pula kopi blend yang terdiri dari perpaduan keduanya. Ada juga kopi Robusta yang diolah dengan fermented process dan varian Green Coffee. Semua kopi dari kecamatan Tutur tersebut dijual dalam bentuk bubuk dan beans.
ADVERTISEMENT
Untuk kopi bubuk, semua variannya dijual seharga Rp 20 ribu saja per 100 gram. Sayangnya, produk kopi dari Tutur ini hanya bisa didapatkan di daerahnya langsung dan belum dijual secara online.
Selain mencicipi cita rasa kopi khas lereng Bromo, di Desa Tutur, kamu juga bisa mengunjungi agrowisata kopi yang dikelola oleh petani lokal Pasuruan.