Bandeng, Sajian Khas Imlek Tradisi Betawi yang Tak Boleh Absen

25 Januari 2020 13:28 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pedagang menunjukan Ikan Bandeng di sepanjang jalan Glodok, Jakarta, Kamis (23/1). Foto: Helmi Afandi Abdullah/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Pedagang menunjukan Ikan Bandeng di sepanjang jalan Glodok, Jakarta, Kamis (23/1). Foto: Helmi Afandi Abdullah/kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Kue keranjang, yu sheng, bebek peking, abalone, hingga teripang mungkin jadi sajian khas Imlek yang kerap kita lihat menghiasi meja makan di rumah. Tapi, sadarkah kamu, masakan berbahan dasar ikan bandeng juga tak pernah absen dalam jajaran menu Imlek di Indonesia?
ADVERTISEMENT
Menurut sejarawan JJ Rizal, bandeng mewakili salah satu unsur perayaan alam yakni air. "Tahun Baru Imlek itu menyambut peralihan musim, dan otomatis unsur alam menjadi sangat penting. Sebab itu, dalam perayaan unsur alam yaitu udara, air, dan darat harus ada. Sampai di sini, bandeng adalah wakil unsur air," terangnya kepada kumparan lewat pesan elektronik, Sabtu (25/1).
Hingga saat ini, dilanjutkan JJ Rizal, tidak ada catatan pasti sejak kapan bandeng hadir sebagai sajian khas Imlek. Namun di negara asalnya China, sejak awal perayaan tahun baru Imlek sudah menghadirkan unsur alam tersebut sebagai salah satu syaratnya.
Ilustrasi bandeng jadi sajian khas Imlek Foto: dok.shutterstock
Melengkapi penyataan JJ Rizal, pakar kuliner William Wongso menambahkan, ikan yang dalam Bahasa China 'Yú' melambangkan kekayaan dan keberuntungan. "Ikan itu bisa menjaga dirinya dari berbagai hambatan," tuturnya saat kami hubungi lewat sambungan telepon.
ADVERTISEMENT
Ia juga menambahkan, dalam tradisi Betawi, bandeng juga digunakan sebagai barang hantaran kala melamar. Tambah besar ukurannya, tambah tinggi nilainya.
Kehadiran bandeng dalam sajian khas Imlek, diharapkan dapat membawa keberuntungan bagi orang maupun keluarga yang menyantapnya. Meskipun di China, ikan yang digunakan bukanlah bandeng.
Sementara itu, JJ Rizal menambahkan: ikan payau ini justru sangat kental ikatannya dengan tradisi Imlek di masyarakat Betawi.
"Di Betawi terutama masih kuat. Ada pasar bandeng sebelum hari tahun baru Imlek tiba," ungkapnya.

Bandengnya berukuran dua kilogram

Ikan Bandeng yang sudah dibeli langsung dibersihkan ditempat oleh penjual. Foto: Iqbal Firdaus/kumparan
Bukan bandeng biasa, ikan ini biasanya bahkan ada yang secara khusus diternak untuk menyambut Imlek. Sedikit berbeda, ukuran bandeng khusus makanan Imlek rata-rata beratnya dua kilogram. Bandeng dengan ukuran ini, konon memiliki tulang lebih besar sehingga durinya tak terlalu mengganggu saat disantap; tidak seperti ikan bandeng yang identik dengan duri kecil-kecil.
ADVERTISEMENT
"Disajikannya harus utuh, tidak boleh dipotong, nanti memotong rezeki," tegas Om Will.
Dalam penyajiannya, bandeng biasa dimasak menjadi pindang ikan, pesmol, dikukus, atau dibakar. Akan lebih enak lagi kalau bandeng bakar dilengkapi cocolan sambal kecap. Hmm, enggak heran deh kalau bandeng jadi salah satu sajian yang tak boleh absen kala Imlek.
Di balik rasanya yang enak, setiap suapan saat menyantap bandeng sebagai makanan Imlek tersebut membawa harapan yang tinggi; kehidupan baru di tahun yang baru, agar lebih beruntung, selamat, dan sejahtera. Amin!