Tiga Hal Menarik dalam Kemenangan Lazio Atas Inter Milan

17 Februari 2020 8:35 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ciro Immobile tertawa usai membobol gawang Inter Milan. Foto: REUTERS/Alberto Lingria
zoom-in-whitePerbesar
Ciro Immobile tertawa usai membobol gawang Inter Milan. Foto: REUTERS/Alberto Lingria
ADVERTISEMENT
Kota Roma bersorak. Lazio merengkuh kemenangan 2-1 atas Inter Milan pada Senin (17/2/2020). Antonio Conte menutup laga pekan 24 Serie A 2019/20 itu dengan kesal, dengan kepala tertunduk. Ashley Young membawa Inter pada keunggulan 1-0 pada menit 44.
ADVERTISEMENT
Namun, Lazio belum kandas. Ciro Immobile dan Sergej Milikovic-Savic membalikkan keadaan pada babak kedua.
Kekalahan pertama Conte sebagai manajer dari Lazio
Tentu saja Conte berhak kesal atas kekalahan ini. Sejak berkarier sebagai pelatih pada 2006, ini menjadi pertama kalinya tim asuhan Conte kalah dari Lazio.
Laga Lazio vs Inter kali ini berjalan menarik. Duel sengit menjadi pemandangan biasa karena baik Conte maupun Simone Inzaghi menginstruksikan para pemainnya untuk bermain terbuka. Kondisi ini terlihat dari agresivitas kedua tim dalam menyerang. Jika Lazio membukukan 11 percobaan, Inter membuat 10 percobaan.
Pelatih Inter Milan, Antonio Conte. Foto: REUTERS/Daniele Mascolo
Yang menjadi pembeda barangkali adalah palang pintu terakhir pertahanan Inter. Menepinya Samir Handanovic melahirkan mala bagi Inter. Kiper kedua mereka, Daniele Padelli, tidak bisa diharapkan banyak.
ADVERTISEMENT
Selain itu, kekalahan ini juga menjadi kekalahan pertama Inter di Serie A 2019/20 sejak Oktober 2019. Ketika itu, Inter kalah 2-3 dari Juventus. Sepanjang Serie A 2019/20, Inter baru dua kali menelan kekalahan.
Laju Lazio, nostalgia Serie A 1998/99
Sejak pekan 6 hingga kini Serie A menyelesaikan pekan 24, Lazio belum pernah tersentuh kekalahan. Bahkan, Biancocelesti berhasil menyapu laga pekan 9 hingga 20 dengan kemenangan.
Dalam rentang waktu tersebut, lawan-lawan seperti AC Milan, Juventus, hingga Napoli mampu mereka kalahkan. Mereka juga menahan imbang Roma dalam laga Derby della Capitale di pekan 21 dan menahan imbang Atalanta dengan skor 3-3 di pekan 8.
Para pemain Lazio merayakan gol ke gawang Inter Milan. Foto: REUTERS/Alberto Lingria
Yang tak kalah heboh tentu keberhasilan Lazio mengalahkan Inter 2-1 pada Senin (17/2). Hasil ini mengantar Lazio sebagai runner up sementara berbekal 56 poin.
ADVERTISEMENT
Torehan ini bahkan lebih baik ketimbang pencapaian Lazio pada Serie 1998/99. Pada pekan 24 musim tersebut, Lazio mengumpulkan 51 poin.
Musim 1998/99 merupakan salah satu musim impresif bagi Lazio. Di bawah asuhan Sven-Goran Eriksson, Lazio tampil impresif dan menutup Serie A di posisi runner up.
Mereka mengumpulkan 69 poin alias cuma berjarak satu angka dari perengkuh scudetto, AC Milan. Lazio di musim itu adalah Lazio yang diperkuat oleh trio Cristian Vieri, Marcelo Salas, dan Dejan Stankovic.
Akhirnya Ashley Young cetak gol
Inter memang dikalahkan Lazio 1-2. Namun, gol semata wayang Inter itu dicetak oleh Ashley Young. Torehan ini menjadi penting bagi Young karena menjadi yang pertama di kompetisi liga--termasuk Premier League--sejak Februari 2019.
ADVERTISEMENT
Gol tersebut lahir satu menit sebelum waktu normal babak pertama tuntas. Prosesnya dimulai dari tembakan keras Lautaro Martinez dari luar kotak penalti.
Ashley Young (kanan) merayakan gol perdananya untuk Inter Milan. Foto: REUTERS/Alberto Lingria
Bola memang masih bisa ditepis oleh Strakosha. Masalahnya, bola memantul ke arah Young. Ya, sudah. Tanpa ba-bi-bu, Young melesakkan tembakan mengarah gawang yang bermuara pada keunggulan 1-0 Inter.
Young juga menjadi pemain asal Inggris pertama yang mencetak gol ke gawang Lazio di Serie A setelah David Platt. Ketika itu, Platt yang berstatus sebagai pemain Sampdoria membobol gawang Lazio pada 8 Januari 1995.