Tentang Jersi Raksasa Persija dan 'Fix 2005' di Final Piala Indonesia

21 Juli 2019 19:23 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Aksi pendukung Persija di laga pertama final Piala Indonesia antara Persija Jakarta vs PSM Makassar yang digelar di SUGBK, Minggu (21/7). Foto: Nugroho Sejati/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Aksi pendukung Persija di laga pertama final Piala Indonesia antara Persija Jakarta vs PSM Makassar yang digelar di SUGBK, Minggu (21/7). Foto: Nugroho Sejati/kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Jersi raksasa membentang di tribun timur Stadion Gelora Bung Karno saat Persija Jakarta meladeni PSM Makassar pada leg I final Piala Indonesia, Minggu (21/7/2019). Dari yang terlihat, jersi tersebut serupa dengan kostum yang digunakan Persija pada 2005.
ADVERTISEMENT
Ini sepertinya merupakan usaha The Jakmania untuk mengenang kiprah tim mereka pada ajang yang sama di tahun tersebut. Juga, sebagai harapan agar Persija berhasil memperbaiki hasil yang diraih kala itu.
Hal tersebut tampak dari baliho bertuliskan 'FIX 2005' yang membentang di sebelah jersey raksasa. Ya, 'fix 2005', yang dapat diartikan sebagai perbaiki hasil pada tahun tersebut.
Sebagaimana diketahui, Persija kala itu berhasil menjejak babak final Piala Indonesia --dulu bernama Copa Indonesia-- dan berhadapan dengan Arema Malang. Namun, mereka kalah dengan skor 3-4 pada laga itu.
Saat itu, Persija sebetulnya tampil cukup apik. Mereka juga sempat dua kali unggul lewat gol Adolfo Fatecha pada menit ke-12 serta penalti Roger Batoum pada awal babak kedua.
ADVERTISEMENT
Jersi raksasa Persija di Gelora Bung Karno saat final leg I Piala Indonesia 2019. Foto: Angga Septiawan Putra/kumparan
Sayangnya buat Persija, Arema selalu berhasil menyamakan kedudukan via Franco Hitta dan Firman Utina. Bahkan, mereka mampu berbalik unggul lewat gol kedua Firman pada menit ke-86.
Beruntung, Persija mampu mencetak gol penyama lewat Kurniawan Dwi Yulianto jelang babak normal usai. Alhasil, laga dilanjutkan ke babak perpanjangan waktu.
Pada babak ini, sayangnya, konsentrasi pemain Persija mulai buyar dan fisik tampak mengendur. Inilah yang lantas dimanfaatkan Firman lewat sebuah gol cantik pada menit ke-97.
Gol tersebut adalah gol terakhir pada pertandingan ini. Skor pun berubah menjadi 4-3, dan Arema berhasil mengunci gelar juara.