Suara Thierry Henry untuk Kematian George Floyd

3 Juni 2020 16:10 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Thierry Henry. Foto: Action Images/Alex Morton via Reuters
zoom-in-whitePerbesar
Thierry Henry. Foto: Action Images/Alex Morton via Reuters
ADVERTISEMENT
Bagi Thierry Henry, kematian George Floyd (46 tahun) sungguh tragis karena insiden itu sebenarnya bisa dihindari.
ADVERTISEMENT
Floyd merupakan Afro-Amerika, dan dia tewas akibat aksi seorang polisi Minneapolis bernama Derek Chauvin pada Senin (25/5/2020).
Chauvin menindih leher Floyd dengan lututnya selama sembilan menit. Floyd sudah berkali-kali mengatakan bahwa dia tak bisa bernapas, tapi Chauvin tidak juga berhenti melakukan aksinya. Pada akhirnya, Flyod pun meninggal dunia.
Aksi ini lalu memicu protes massal di berbagai kota di Amerika Serikat. Di Minneapolis sendiri, protes sempat berujung ricuh.
Thierry Henry. Foto: REUTERS/Eric Gaillard
Seperti halnya Floyd, Henry juga berkulit hitam, dan kejadian ini membuatnya marah sekaligus kecewa. Ini sudah 2020, dan legenda sepak bola Prancis dan Arsenal itu masih harus merasakan rasialisme.
"Kenapa ini masih terjadi di 2020? Kenapa dalam dunia olahraga, ada orang-orang rasialis yang bisa bertepuk tangan kepada pemain-pemain dari ras berbeda yang membela tim mereka, tapi mencela mereka dari ras berbeda yang membela tim lain?" tulis Henry.
ADVERTISEMENT
"Kenapa segala metode yang kita gunakan untuk membasmi rasialisme tak berhasil? Ini sudah terlalu lama, dan masyarakat kita sudah terlalu lama pula menoleransi tindakan intoleransi seperti ini," lanjut pria yang kini melatih Montreal Impact itu.
Jangan salah sangka. Di beberapa tempat di Amerika Serikat, protes tak hanya berujung ricuh, tapi juga terjadi penjarahan. Henry sendiri tak mendukung tindakan ini, karena dia merasa tindakan macam ini tak menyelesaikan masalah.
"Kenapa harus menghukum orang lain yang tak bersalah supaya suara kita didengar dalam kasus ini? Ada yang bekerja mati-matian untuk menghidupi keluarganya, lalu suatu hari toko mereka dijarah karena protes. Bagi saya, ini bukan jawaban," kecam Henry.
"Tapi, sekarang, kita butuh perubahan, dan kita menuntut perubahan, dan, yang terpenting, kita pantas mendapatkan perubahan. Semua itu bisa terwujud sekarang. Enough is enough," pungkas sosok yang sempat membela Barcelona itu.
ADVERTISEMENT
---
Simak panduan lengkap corona di Pusat Informasi Corona. Yuk, bantu donasi atasi dampak corona.