Sepak Bola Jalanan: Akademi Alami untuk Bintang Dunia Mengasah Nyali

30 September 2020 18:51 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Sepak bola jalanan. Foto: Unsplash/Mosa Moseneke
zoom-in-whitePerbesar
Sepak bola jalanan. Foto: Unsplash/Mosa Moseneke
ADVERTISEMENT
Riyad Mahrez, Paul Pogba, hingga Jadon Sancho sesungguhnya berasal dari 'sekolah' sepak bola yang sama. Oke, secara resmi, mereka berasal dari akademi klub sepak bola berbeda.
ADVERTISEMENT
Mahrez berasal dari akademi sepak bola AAS Sarcelles di Prancis. Pogba sempat masuk akademi Le Havre dan Manchester United (MU), sementara Sancho pernah menimba ilmu di Watford dan Man City.
Namun, 'sekolah' sepak bola pertama yang membentuk mereka sama: Sepak bola jalanan. Pogba dan Mahrez memainkannya di Prancis, sedangkan Sancho di Inggris.

Cerita sepak bola jalanan Riyah Mahrez dan Paul Pogba

Riyad Mahrez, penggawa Manchester City. Foto: REUTERS/Andrew Yates
Tim Wigmore menulis di Telegraph tentang kisah Mahrez dan sepak bola jalanan. Si winger Aljazair itu memang menimba ilmu di AAS Sarcelles, tetapi dia juga suka 'nyambi' bermain sepak bola jalanan.
Jika kini mantan pemain Leicester City itu kerap memamerkan skill-nya yang aduhai, hal itu mempelajarinya dari sepak bola jalanan; mulai dari mendribel, menggocek, hingga mengontrol bola.
ADVERTISEMENT
Bahkan kata Wigmore; setelah menjadi pemain profesional pun Mahrez masih suka kembali untuk bermain sepak bola jalanan di Sarcelles. Seringnya bukan 11 vs 11, tetapi 4 vs 4 atau 5 vs 5.
Mahrez bisa bermain sepak bola di mana saja, mulai di ruang antara blok gedung-gedung di Sarcelles, di antara pepohonan, di mana saja ada celah. Sempitnya lapangan dan sedikitnya orang justru jadi keuntungan karena membikin dipaksa lebih terampil saat sedang memegang bola.
Riyad Mahrez tampak menahan diri tidak menunjukkan ekspresi senang berlebihan usai jebol gawang Leicester City. Foto: REUTERS/Andrew Yates
"Dalam 4 vs 4 atau 5 vs 5, pemain akan menyentuh bola setiap empat detik. Jika dengan 11 pemain, pemain dapat memiliki satu menit penuh tanpa menyentuh bola," jelas Mahamadou Gory, pelatih US Torcy U-16, pada The Telegraph.
ADVERTISEMENT
"Saat bermain dengan empat atau lima pemain, Anda sudah melatih kualitas teknis, terutama untuk urusan duel satu lawan satu saat striker harus melewati bek dan bek harus menyetopnya," lanjutnya.
Sekadar informasi, US Torcy itu adalah rival dari Sarcelles. Paul Pogba dulu membela klub tersebut. Pogba sendiri juga suka bermain sepak bola jalanan.
Apakah Mahrez dan Pogba pernah berduel di jalanan? Sayang, tak ada narasi yang menjelaskan soal itu.

Wayne Rooney sepakat soal manfaat sepak bola jalanan

Wayne Rooney saat berseragam Machester United. Foto: PAUL BARKER / AFP
Manfaat bermain sepak bola jalanan di lapangan kecil diamini oleh Wayne Rooney. Eks bomber MU dan Timnas Inggris ini meyakini bahwa skill tak cuma bisa dibangun dari permainan di lapangan berstandar UEFA/FIFA.
"Semua yang saya pelajari berasal dari pertandingan-pertandingan kecil itu (sepak bola jalanan)," kata pria yang dulu kerap main di lapangan aspal kecil di Croxteth.
ADVERTISEMENT
"Sisi taktis bisa dipelajari kemudian, tetapi 95 persen dari permainan saya adalah dari hari-hari bermain sebagai anak-anak," imbuhnya.
Di sisi lain, Sancho punya pendapat lain. Baginya, sepak bola jalanan mengajarkan tentang keberanian.
Jadon Sancho, pemain Dortmund. Foto: Reuters/Leon Kuegeler
"Begitulah cara kami dibesarkan sejak awal, lewat sepak bola jalanan ini. Semua orang hanya mengekspresikan diri mereka sendiri dan begitulah cara orang mempelajari keterampilan mereka," terangnya

Sepak bola jalanan melatih kecerdasan

Sepak bola jalanan. Foto: Unsplash/IsabellaMatos
Jangan salah sangka. Walau terkesan kumuh dan tanpa aturan resmi, sepak bola jalanan bukan cuma mendidik pemain menjadi kuat secara fisik. Di sini, otak juga terasah.
"Anda mengembangkan kecerdasan independen karena tidak ada pelatih yang memberi tahu Anda 'bermain begini atau begitu'. Andalah yang mengambil keputusan sendiri," ujar Gory.
ADVERTISEMENT
Ardhaoui Oualid, asisten pelatih AAS Sarcelles, juga berpikir demikian. Menurutnya, begitulah cara Mahrez belajar sepak bola.
"Pemain seperti Mahrez belajar di jalan bahwa tidak ada [pelatih atau ofisial tim] yang akan memberinya sesuatu atau memperlakukannya dengan cara tertentu agar dia menjadi kuat. Anda harus efisien," tuturnya.

Karya yang mengadaptasi sepak bola jalanan

Anak-anak di Aceh bermain sepak bola. Foto: ADEK BERRY / AFP
Orang-orang Indonesia kelahiran 90-an mestinya tak asing dengan kartun bertajuk 'Street Football' yang dulu pernah tayang di TV nasional. Kartun asal Prancis dengan judul asli 'Foot de Rue' ini berbeda dengan serial 'Kapten Tsubasa'.
Karakter kartun ini tidaklah tergabung dengan tim sepak bola sekolahan, apalagi profesional. Kartun ini lebih memperlihatkan bagaimana karakter-karakternya mengolah 'si kulit bundar' di jalanan, di pusat kota, di mana-mana.
ADVERTISEMENT
Risikonya, mereka suka diomeli oleh orang dewasa. Namun, mereka tampak ceria, menikmati permainan, mempertontonkan skill memukau.
Kartun ini sendiri sebetulnya terinspirasi oleh sebuah buku karangan penulis Italia bernama Stefano Benni yang berjudul La Compagnie des Célestins. Ceritanya mirip-mirip dengan 'Foot de Rue'.
Intinya, tentang anak pemberani yang melarikan diri dari panti asuhan yang kejam untuk memenuhi impian mereka: Berpartisipasi di kejuaraan dunia sepak bola jalanan. (Kalau di 'Foot de Rue', panti asuhannya tak kejam dan karakternya tinggal di sana).
"Saya sangat suka memikirkan itu ide kecil saya. Ini adalah momen harapan bagi masyarakat, membuktikan bahwa olahraga tidaklah selalu tentang uang," kata Benni pada Le Parisien, tahun 2006.
Konsol gim ternama FIFA juga mulai mengadopsi fitur sepak bola jalanan sejak edisi 2005 dengan mengusung tajuk 'FIFA Street'. Setelah sempat vakum sejak 2012, FIFA kembali menghadirkan sepak bola jalanan pada edisi 2020 dengan nama 'Volta'.
ADVERTISEMENT
"Dari terowongan di Amsterdam, lapangan kecil di London, atau atap gedung di Tokyo, rasakan sisi baru permainan dunia dengan Volta Football," tulis EA, dalam situs resminya.
Mode sepak bola jalanan di FIFA 20. Foto: EA
Jadi, begitulah. Inilah sepak bola jalanan, jangan diremehkan.
Jangan malu. Toh, mereka yang kini berlaga di stadion-stadion megah, dulunya bermain sepak bola dengan gawang sendal atau batu bata. Mereka yang kini bergaji selangit, dulunya menimba ilmu di lapangan becek.
---
Simak panduan lengkap corona di Pusat Informasi Corona.