Melalui sepak bola, PSSI ingin ikut membantu pemerintah menekan penyebaran virus corona di Indonesia. Teraktual, dalam rapat dengar pendapat dengan virtual dengan DPR, federasi berencana menggelar rapid test COVID-19 terhadap pelaku sepak bola Tanah Air.
Menggandeng Kementerian Kesehatan dan Dinas Kesehatan tiap provinsi, PSSI memberlakukan syarat yang cukup mudah. Caranya, setiap pemain dan ofisial klub, membawa surat keterangan bebas COVID-19.
"PSSI juga mengimbau kepada seluruh klub untuk melakukan skrining kesehatan terhadap para pemainnya. Memberikan edukasi terhadap seluruh elemen terkait penekanan penyebaran virus corona baik di lingkup klub Liga 1, Liga 2, hingga Liga 3," tutur Ketum PSSI, Mochamad Iriawan.
"Selain itu, kami juga mengimbau agar klub melakukan penyemprotan disinfektan di kantor-kantor, mes pemain, dan juga tempat latihan. Minimal dua hari sebelum nantinya latihan diperbolehkan digelar," dia menambahkan.
Pria yang karib disapa Iwan Bule itu menambahkan bahwa selain para pemain, lingkup kerja PSSI juga akan melakukan kegiatan yang sama. Nantinya, para pengurus serta karyawan PSSI akan menjalani rapid tes COVID-19 sebelum bekerja. Selain itu, sambung Iwan, PSSI juga akan melakukan penyemprotan disinfektan di area perkantoran.
"Untuk karyawan PSSI, sepekan sebelum diizinkannya masa kerja kembali oleh pemerintah akan dilakukan rapid test dan penyemprotan," kata Iwan.
Hingga saat ini, seluruh kontestan Liga 1 hingga Liga 3 mesti mendapat penangguhan kompetisi dari PSSI. Melalui Surat Keputusan yang dikeluarkan federasi pada 27 Maret lalu, kompetisi disetop hingga Juni mendatang.
Adapun untuk kegiatan perkantoran PSSI, mengikuti kebijakan pemerintah. Sejak tengah bulan lalu, seluruh karyawan sudah bekerja di rumah hingga waktu yang belum ditentukan.
***
kumparanDerma membuka campaign crowdfunding untuk bantu pencegahan penyebaran corona virus. Yuk, bantu donasi sekarang!