Pilu Newcastle si Juru Kunci: Klub Pangeran Saudi Terancam Degradasi

28 November 2021 6:36 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pemain Newcastle United Joe Willock beraksi dengan pemain Arsenal Emile Smith Rowe, Martin Odegaard dan Thomas Partey di Stadion Emirates, London, Inggris, Sabtu (27/11). Foto: Action Images via Reuters/Paul Childs
zoom-in-whitePerbesar
Pemain Newcastle United Joe Willock beraksi dengan pemain Arsenal Emile Smith Rowe, Martin Odegaard dan Thomas Partey di Stadion Emirates, London, Inggris, Sabtu (27/11). Foto: Action Images via Reuters/Paul Childs
ADVERTISEMENT
Newcastle United digadang-gadang menjadi klub besar di Eropa usai diakuisisi oleh konsorsium pimpinan PIF (Dana Investasi Publik) Arab Saudi yang diurus oleh Pangeran Mohammed bin Salman (MBS). Namun, mimpi indah bisa tertunda jika klub sampai terdegradasi.
ADVERTISEMENT
Kekalahan 0-2 dari Arsenal dalam laga pekan ke-13 Liga Inggris 2021/22 pada Sabtu (27/11) malam WIB membuat Newcastle resmi menjadi tim dengan perolehan poin tersedikit untuk sementara. Ya, The Magpies tertahan di posisi juru kunci dengan raihan 6 poin.
Performa Newcastle memang sudah jeblok sejak awal musim ini. Maka dari itu, manajemen baru memecat Steve Bruce dan menggantikannya dengan Eddie Howe.
Howe ditunjuk pada 8 November 2021. Namun, laga melawan Arsenal merupakan laga perdananya memimpin tim dari pinggir lapangan. Harusnya, dia melakukan debutnya saat Newcastle melawan Brentford yang berakhir 3-3, tetapi urung dilakukan karena dia positif corona.
Manajer Newcastle United Eddie Howe saat pertandingan Arsenal vs Newcastle United di Stadion Emirates, London, Inggris, Sabtu (27/11). Foto: David Klein/REUTERS
“Kami hanya harus melihat yang pertama [melawan Norwich City setelah Arsenal]. Momentum dalam sepak bola sangat penting. Kami harus meraih kemenangan itu secepat mungkin," kata Howe selepas laga, dikutip dari BBC.
ADVERTISEMENT
“Saya orang yang positif. Saya telah melihat cukup banyak dari dua laga untuk melihat kami dapat bersaing. Menonton secara netral hari ini tidak akan berpikir kami berada di posisi kami saat ini. Tergantung kami untuk mendapatkan hasil yang kami butuhkan," lanjutnya.
Eddie Howe berpengalaman mengurus tim yang berada di papan bawah, yakni Bournemouth. Boleh dipercaya bahwa dia memang tahu bagaimana cara melihat hal positif dan mengatasi tekanan dalam situasi sulit.
Akan tetapi, Alan Shearer melihatnya berbeda. Legenda hidup Newcastle itu menilai bahwa pekerjaan Howe amat berat untuk menyelamatkan tim, meski musim masih panjang.
Pemain Newcastle United Allan Saint-Maximin beraksi dengan pemain Chelsea Andreas Christensen di St James' Park, Newcastle, Inggris, Sabtu (30/10). Foto: Action Images via Reuters/Lee Smith
"Jika Eddie tidak tahu, dia tahu sekarang, itu akan membutuhkan upaya besar untuk mempertahankan tim ini di Premier League (divisi tertinggi Liga Inggris)," tutur Shearer di Twitter.
ADVERTISEMENT
Newcastle kini menjadi satu-satunya tim yang belum pernah menang di Premier League. Ini bukan sinyal bagus. Menurut catatan BBC, ada setidaknya tiga tim yang pernah mengalami kegagalan meraih kemenangan dalam 13 laga pertama sepanjang sejarah Premier League.
Mereka adalah Norwich City (2004/05), Derby County (2000/01), dan Swindon Town (1993/94). Cuma Derby yang selamat dari degradasi akhir musim, tetapi itu pun mereka finis di urutan 17 alias satu tingkat di atas zona degradasi.
Kini, bisakah Newcastle United selama dari degradasi musim 2021/22? Jika tidak, rencana membeli bintang-bintang besar musim depan bisa buyar.