Pentolan Bobotoh Tidak Masalah Jika Liga 1 Digelar Tanpa Penonton

3 Juni 2020 20:19 WIB

Foto ini mungkin mengganggumu, apakah tetap ingin melihat?

Bobotoh saat mendukung Persib di stadion. Foto: Aditia /kumparan
Bobotoh saat mendukung Persib di stadion. Foto: Aditia Noviansyah/kumparan
ADVERTISEMENT

Liga 1 2020 memang berpeluang untuk lanjut pada September atau Oktober. Namun, ada satu hal yang mungkin terjadi jika kompetisi berlanjut: Laga dihelat tanpa penonton.

ADVERTISEMENT

Wacana berlanjutnya Liga 1 hadir dalam rapat virtual antara PSSI dan klub-klub kontestan. Selain soal kompetisi yang rencananya berjalan kembali pada September atau Oktober, muncul saran mengenai pemusatan laga di Pulau Jawa.

CEO PSM Makassar, Munafri Arifuddin, menjadi salah satu pihak yang menyetujui usulan ini. Namun, ia juga mengajukan satu syarat. Jika laga dipusatkan di Jawa, maka laga harus dihelat tanpa penonton. Menurutnya, itu lebih adil bagi klub dari luar Jawa.

"Kalau di Pulau Jawa, yang ideal adalah tanpa penonton karena tidak adil nanti buat tim-tim musafir yang datang ke Pulau Jawa untuk bertanding," ujar Munafri.

Pentolan bobotoh (sebutan untuk suporter Persib Bandung), Yana Umar, menyebut bahwa jika kelak usulan laga tanpa penonton ini dilaksanakan, ia akan menerima hal tersebut. Meski begitu, ia juga menyayangkan jika itu terjadi.

Foto ini mungkin mengganggumu, apakah tetap ingin melihat?

Suporter Persib Bandung. Foto: Antara

"Di Hungaria juga buktinya sepak bola bisa berjalan dengan penonton. Kalau tidak salah ada ketentuannya itu, jarak tiga kursi antar penonton," ujar Yana saat dihubungi kumparanBOLA, Rabu (3/6).

ADVERTISEMENT

"Ya, tapi kalo di Indonesia ingin seperti itu (laga digelar tanpa penonton) ya, tidak masalah sih. Paling-paling nonton di TV. Ya, bebas-lah bagaimana PSSI menentukan kebijakan nantinya."

"Harapannya ya, kalau seandainya PSSI menggelar tanpa penonton ya, silakan saja. Ini demi keamanan juga 'kan, demi keamanan suporter di Indonesia," lanjutnya.

Lebih jauh, Yana juga menyambut rencana PSSI menggulirkan kembali Liga 1. Namun, ia menyebut bahwa protokol kesehatan harus tetap diperhatikan. Ini demi keselamatan dan kenyamanan semua pihak, terutama pemain dan pelatih.

"Kalau dari PSSI ingin sepak bola tetap berjalan ya, silakan, karena demi hiburan. Yang penting kalau memang liga mau berjalan, protokol kesehatannya diperketat," ujar Yana.

Read more!

"Makanya dari PSSI-nya harus betul-betul itu diperhatikan (protokol kesehatan). Jangan sampai semua pemain kena virus, karena kalau sudah begitu siapa yang mau disalahkan?" tambahnya.

ADVERTISEMENT

===

Simak panduan lengkap corona di Pusat Informasi Corona. Yuk, bantu donasi atasi dampak corona!