Mendatangkan Torreira, Memperbaiki Arsenal

10 Juli 2018 6:29 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Torreira merayakan gol. (Foto: AFP/Marco Bertorello)
zoom-in-whitePerbesar
Torreira merayakan gol. (Foto: AFP/Marco Bertorello)
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Perbaikan demi perbaikan terus dilakukan oleh Arsenal. Sven Mislintat dan Raul Sanllehi didatangkan untuk menjadi kepala perekrutan pemain tim asal London Utara itu.
ADVERTISEMENT
Posisi pelatih pun juga mengalami pergantian. Arsene Wenger mundur jelang musim 2017/2018 berakhir. Sebagai ganti, manajemen menunjuk pelatih asal Spanyol, Unai Emery. Gaya bermain dari Emery yang sepaham dengan Arsenal membuat mantan pelatih Sevilla dan Paris Saint-Germain itu diberi mandat.
Urusan keorganisasian sudah dibenahi, Arsenal membenahi sektor yang dianggap lemah. Penjaga gawang baru direkrut. Ya, musim lalu, baik David Ospina dan Petr Cech tak tampil konsisten. Akhirnya, manajemen mendatangkan Bernd Leno dari Bayer Leverkusen.
Begitu juga di lini belakang. Rapuhnya lini belakang Arsenal membuat manajemen memutuskan untuk merekrut dua nama senior. Stephan Lichtsteiner dan Sokratis Papastathopoulos dihadirkan ke Emirates Stadium. Kedua pemain yang berusia di atas 30 tahun diharapkan memberi rasa aman di lini belakang Arsenal.
ADVERTISEMENT
Perubahan Arsenal tidak sampai di situ. Tahu bahwa The Gunners tak punya gelandang bertahan murni, manajemen coba mendatangkan Lucas Torreira dan Matteo Guendouzi pada bursa transfer kali ini. Dua pemain dengan posisi gelandang bertahan yang diharapkan menjadi jawaban dari kekurangan Arsenal.
Menurut jurnalis BBC, David Ornstein, keduanya akan menjalani tes medis bersama The Gunners dan segera diperkenalkan ke publik pada pekan ini. Pembelian keduanya dinilai bisa menambal apa yang menjadi kekurangan dari pemilik Emirates Stadium ini.
Memang, semenjak kepergian Patrick Vieira dan Gilberto Silva, Arsenal sudah tak lagi memiliki gelandang 'kotor' dan bisa memutus serangan lawan dengan apik. Kegemaran Arsene Wenger dalam menyerang kerap membuat dirinya lupa akan pertahanan.
ADVERTISEMENT
Arsenal sudah mencoba Abou Diaby, Alex Song, hingga Denilson, tetapi tak ada yang bertahan lama di Emirates Stadium. Selain itu, ada nama Mikel Arteta yang didatangkan Wenger untuk menjadi pemutus serangan lawan. Sempat bagus di musim-musim perdananya, tapi Arteta malah akrab dengan cedera.
Musim lalu, Arsenal coba mendatangkan Granit Xhaka untuk menambal pos gelandang bertahan. Namun, Xhaka tak bisa menjalankan fungsinya dengan baik. Pemain asal Swiss ini kerap kewalahan meladeni kecepatan pemain-pemain lawan. Terlebih, pasangannya yakni Aaron Ramsey sering telat untuk membantunya.
Nah, mendatangkan Lucas Torreira memang angin segar untuk lini tengah Arsenal. Meski bertubuh kecil, Torreira tak segan untuk berduel dengan lawan-lawannya. Pemain asal Uruguay ini pun tampil memukau pada gelaran Piala Dunia 2018.
ADVERTISEMENT
Baru menjadi starter sejak pertandingan ketiga di babak grup, Torreira bisa main bagus. Pemain yang merumput bersama Sampdoria ini rata-rata melakukan 1,2 tekel, 2,4 intersep, 1,6 sapuan, dan 1,2 blok dalam 304 menit bermain di Piala Dunia.
Tak hanya urusan bertahan, pemain berusia 22 tahun ini juga bagus dalam urusan passing. Rata-rata passing-nya dalam ajang Piala Dunia mencapai 85,1%. Penampilan Torreira yang tak terlupakan tentu kala Uruguay menghadapi Portugal di babak 16 besar.
Dalam laga itu, Torreira bisa meminimalisir pergerakan dari bintang Portugal, Cristiano Ronaldo. Ada 4 blok yang dilakukan Torreira untuk menghalau sepakan Ronaldo.
Penampilan apik Torreira tentu bukan hanya di Piala Dunia saja. Karena bersama Sampdoria, Torreira juga tampil bagus. Torreira mencatat 198 tekel di Serie A dalam dua musim belakangan. Catatan itu membuat Torreira menjadi pemain dengan raihan tekel terbanyak di antara pemain lain.
ADVERTISEMENT
Torreira juga memiliki rata-rata passing sukses yang baik yaitu sebesar 87,2%. Bila nantinya Torreira resmi berseragam Arsenal, dirinya bisa menjadi trisula yang baik bersama Xhaka dan Ramsey di lini tengah Arsenal. Kombinasi ketiganya bisa membuat Mesut Oezil dan Henrikh Mkhitaryan lebih nyaman untuk mengkreasikan serangan Arsenal.
Selain Torreira, Arsenal juga selangkah lagi mendatangkan gelandang asal Prancis Matteo Guendouzi. Pemain asal klub Lorient itu memang masih berusia 19 tahun. Namun, sulit rasanya melihat pemain berambut afro ini langsung mendapat tempat di susunan 11 pemain awal Arsenal.
Kendati demikian, Guendouzi bisa saja menjadi pelapis yang bagus untuk Torreira atau Granit Xhaka. Kedatangan Guendouzi bisa menambah dalam pilihan Emery untuk lini tengah. Terlebih, mereka baru saja ditinggal oleh Jack Wilshere yang pergi ke West Ham United.
ADVERTISEMENT
Well, perbaikan-perbaikan memang terus dilakukan oleh Arsenal. Perbaikan yang diharapkan mampu memutus dahaga Arsenal akan gelar juara Premier League yang terakhir didapatkan musim 2002/03. Tapi, tak usah muluk-muluk juara Premier League dulu, kembali ke empat besar dan masuk Liga Champions tentu sudah membuat Gooners senang.