Main di Atletico Madrid Bikin Griezmann Sulit Menangi Trofi Individual

6 Desember 2018 16:37 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Antoine Griezmann gagal maning gagal maning raih Ballon d'Or. (Foto: Reuters/Sergio Perez)
zoom-in-whitePerbesar
Antoine Griezmann gagal maning gagal maning raih Ballon d'Or. (Foto: Reuters/Sergio Perez)
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Tiga gelar sekaligus diraih Antoine Griezmann pada tahun 2018 ini. Di level klub, dia membawa Atletico Madrid menjuarai Liga Europa dan Piala Super Eropa. Lalu, di level internasional, Timnas Prancis diantarkannya meraih trofi Piala Dunia yang kedua. Akan tetapi, pencapaian Griezmann itu tak lantas membuatnya berjaya dalam penghargaan individual.
ADVERTISEMENT
Pada penghargaan The Best FIFA Football Award 2018, Griezmann hanya berada di urutan enam dalam kategori pemain putra terbaik. Persentase suara yang didapatkan Griezmann hanya menyentuh angka 6,69%. Dibanding Mo Salah (11.23%) yang menempati peringkat ketiga saja Griezmann kalah cukup telak.
Di penganugerahan Ballon d'Or 2018, nasib Griezmann membaik. Meski demikian, dengan 414 suara yang dikumpulkan, mantan winger Real Sociedad ini tetap cuma bisa menempati urutan ketiga. Griezmann masih kalah ketimbang Cristiano Ronaldo (478) dan Luka Modric (753) yang akhirnya menjadi pemenang.
Antoine Griezmann bersama Lucas Hernandez (kiri) dan Thomas Lemar (kanan) di acara penganugerahan Ballon d'Or 2018. (Foto: Reuters/Benoit Tissier)
zoom-in-whitePerbesar
Antoine Griezmann bersama Lucas Hernandez (kiri) dan Thomas Lemar (kanan) di acara penganugerahan Ballon d'Or 2018. (Foto: Reuters/Benoit Tissier)
Pelatih Griezmann di Atletico, Diego Pablo Simeone, punya respons sinis ketika ditanyai ihwal rendahnya apresiasi yang diterima anak asuhnya tersebut. "Yang kupikirkan soal penghargaan individual? Pertanyaan itu membuatku tertawa karena kalian semua sudah tahu jawaban dan alaannya," kata Simeone seperti diwartakan Marca.
ADVERTISEMENT
Simeone mengatakan bahwa bermain di Atletico memang membuat pemain-pemain klub itu jadi kurang dihargai. "Ketika kamu bermain di sini, kamu harus bekerja keras dan melakukan segalanya dengan sekuat tenaga. Kualitas macam inilah yang tidak masuk hitungan orang-orang," ucapnya.
"Ketika [Thibaut] Courtois masih bermain di sini, penghargaan kiper terbaik dunia jatuh kepada Keylor Navas (yang bergabung dengan Real Madrid) dari Levante. Sekarang, setelah dia sudah tidak bersama kami, dia bisa, tuh, dapat gelar individual. Memang lebih susah mendapat gelar seperti ini ketika kamu bermain untuk Atleti," lanjut Simeone.
Soal Griezmann, Simeone bertutur bahwa dia merasa bangga akan prestasi striker andalannya tersebut. Jika diberi kesempatan, pria Argentina ini pun akan memilih Griezmann sebagai pemain terbaik.
ADVERTISEMENT
Simeone memberi instruksi para pemainnya pada pertandingan menghadapi Monaco. (Foto: Reuters/Sergio Perez)
zoom-in-whitePerbesar
Simeone memberi instruksi para pemainnya pada pertandingan menghadapi Monaco. (Foto: Reuters/Sergio Perez)
"Atas tahun yang dia jalani, keberhasilannya memenangi Piala Dunia, kemampuannya dalam menentukan hasil laga, dan segala yang telah dia lakukan untuk kami, aku sudah bilang bahwa dia membuatku bangga. Aku sudah menyelamati Luka untuk musimnya yang gemilang, tetapi aku sendiri bakal lebih memilih [Raphael] Varane atau Griezmann," pungkas Simeone.
Kegagalan Griezmann memenangi Ballon d'Or memang bukan kasus spesial. Wesley Sneijder pada 2010 dan Franck Ribery pada 2013 pernah mengalami nasib yang mirip.
Sneijder kala itu mampu mengantarkan Internazionale meraih treble --Serie A, Coppa Italia, dan Liga Champions-- serta membawa Timnas Belanda ke final Piala Dunia. Akan tetapi, masuk tiga besar Ballon d'Or saja Sneijder tidak bisa. Dia kalah dari Leo Messi, Andres Iniesta, dan Xavi Hernandez. Messi sendiri akhirnya dinobatkan jadi pemenang.
ADVERTISEMENT
Lalu, Ribery pun begitu. Kala itu tak ada prestasi internasional yang dia persembahkan untuk Prancis karena memang tidak ada gelaran internasional apa-apa. Namun, Ribery sukses memberi treble untuk Bayern Muenchen dalam wujud gelar Bundesliga serta trofi DFB Pokal dan Liga Champions. Nyatanya, pria berjuluk Scarface itu cuma duduk di urutan ketiga di belakang Ronaldo dan Messi.