Juventus vs Inter Milan: Balaskan Dendammu, Nerazzurri!

28 Februari 2020 15:47 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Cristano Ronaldo merayakan kemenangan Juventus atas Inter Milan. Foto: AFP/Alberto Pizzoli
zoom-in-whitePerbesar
Cristano Ronaldo merayakan kemenangan Juventus atas Inter Milan. Foto: AFP/Alberto Pizzoli
ADVERTISEMENT
Sama halnya dengan El Clasico di Spanyol, Derby d'Italia di Serie A pekan ke-26, Senin (2/3/2020) dini hari WIB di Allianz Stadium, juga mempertemukan dua pesakitan.
ADVERTISEMENT
Tim tamu Inter Milan memang baru saja memastikan kelolosan dari babak 32 besar Liga Europa usai mengalahkan Ludogorets 2-1 di San Siro. Dengan agregat 4-1, Nerazzurri berhak melangkah ke perdelapan final.
Akan tetapi, situasi Inter di Serie A tidaklah sebagus itu. Usai kalah 1-2 dari Lazio pada pekan ke-25, mereka harus mendapati laga pekan ke-25 kontra Sampdoria ditunda akibat virus corona.
Akibatnya, Inter saat ini tercecer di posisi ketiga klasemen dengan selisih lima angka dari Juventus yang masih bertengger di puncak.
Cristiano Ronaldo berduel dengan Marcelo Brozovic, disaksikan Lautaro Martinez. Foto: AFP/Marco Bertorello
Berita baiknya, tuan rumah Juventus sedang tidak baik-baik saja. Setelah menang telak atas SPAL akhir pekan lalu 'Si Nyonya Tua' dipecundangi Lyon di Liga Champions. Skor kekalahan memang cuma 0-1 tetapi di situ Juventus tampil sangat buruk.
ADVERTISEMENT
Sepanjang 90 menit tak sekali pun mereka mampu melepas tembakan tepat sasaran. Padahal, pemain-pemain depan terbaik mereka, mulai dari Cristiano Ronaldo sampai Gonzalo Higuain, diturunkan semuanya.
Dalam laga melawan Lyon itu, lini tengah menjadi sumber masalah terbesar Juventus. Miralem Pjanic, Rodrigo Bentancur, dan Adrien Rabiot sama sekali tak berkutik menghadapi lini tengah Les Gones.
Kecerdikan pelatih Lyon, Rudi Garcia, memang menjadi faktor krusial di balik itu semua. Jika biasanya dia menurunkan pakem 4-2-3-1, di laga melawan Juventus eks pelatih Roma itu memainkan pola dasar 3-5-2.
Akibatnya, lini tengah Juventus pun tercekik habis. Aliran bola ke depan pun tersendat sampai akhirnya peluang bersih pun tak bisa diciptakan sama sekali oleh para penggawa Bianconeri.
Aksi Lucas Toussart saat mencetak gol ke gawang Juventus. Foto: Eric Gaillard/REUTERS
Namun, 'menyalahkan' kecerdasan Garcia saja tidak membuat semua lantas jadi baik-baik saja. Kegagalan para pemain tengah Juventus mengalirkan bola dengan cepat dan minimnya agresivitas dalam merebut bola adalah masalah utamanya.
ADVERTISEMENT
Padahal, dalam laga melawan SPAL, lini tengah dan depan Juventus sudah tampak lebih baik dalam menjalankan instruksi Maurizio Sarri. Dengan begitu, ada kemungkinan Sarri akan mengubah komposisi pemain melawan Inter nanti.
Mengembalikan komposisi seperti saat melawan SPAL bisa menjadi opsi, di mana Bentancur turun sebagai regista dengan diapit Blaise Matuidi dan Aaron Ramsey. Pjanic dan Rabiot, sementara itu, dicadangkan terlebih dahulu.
Merombak lini tengah menjadi prioritas Juventus karena Inter adalah tim dengan lini tengah yang begitu kuat. Lebih-lebih, gelandang anyar mereka, Christian Eriksen, sudah bisa bikin gol ke gawang Ludogorets, Jumat (28/2) dini hari WIB tadi.
Sama seperti Lyon, Inter juga bermain dengan pakem dasar 3-5-2. Keberadaan dua wing-back di area tengah itu bakal semakin menyulitkan Juventus untuk mengembangkan permainan.
Christian Eriksen merayakan kemenangan Inter Milan di Derby della Madonnina. Foto: Reuters/Daniele Mascolo
Opsi lainnya bagi Juventus adalah kembali menggunakan pola 4-3-1-2 seperti pada perjumpaan pertama. Dengan begitu, lini tengah mereka tidak akan terlalu kalah jumlah.
ADVERTISEMENT
Dengan kembali ke 4-3-1-2, risikonya adalah Juventus bakal terlarut dalam permainan Inter. Akan tetapi, sebenarnya tidak ada persoalan besar di situ. Sekarang, apa pun harus dilakukan Juventus untuk meraih hasil optimal.
Tentu saja, dua opsi tadi tidak akan serta merta bisa mengangkat Juventus. Seperti yang dikatakan Leonardo Bonucci usai laga melawan Lyon, masalah utama Juventus adalah mental.
Ada sesuatu yang salah di kubu Juventus. Bahkan, Sarri saja sampai mengeluh ide-idenya tidak bisa diterima dengan baik oleh para pemain. Mungkinkah ini pertanda bahwa ada problem internal yang serius? Bisa jadi.
Di tengah situasi begitu, mereka harus menghadapi Inter yang bakal kembali diperkuat oleh Samir Handanovic. Ini memang belum bisa dipastikan, tetapi kemungkinan besar kiper Slovenia itu akan diturunkan.
Aksi penyelamatan kiper Inter Milan, Samir Handanovic. Foto: Miguel MEDINA / AFP
Kembalinya Handanovic bakal memberi suntikan luar biasa buat Inter. Ada rasa tenang di lini belakang Inter yang hilang selama Handanovic absen karena cedera. Di Derby d'Italia, rasa tenang itu bisa menjadi faktor pembeda.
ADVERTISEMENT
Selain itu, Inter juga akan diuntungkan dengan ketiadaan penonton di Allianz Stadium. Penyebaran virus corona membuat sejumlah laga di Italia harus digelar tanpa penonton dan partai ini salah satunya.
Hilangnya penonton ke-12 sedikit banyak bakal berpengaruh pada mental pemain Juventus yang saat ini pun sedang mengalami penurunan. Dengan begitu, kans Inter untuk mencuri angka dari rumah 'Sang Nyonya' menjadi lebih besar.
-----
Derby d'Italia antara Juventus dan Inter Milan akan digelar di Allianz Stadium, Senin (2/3/2020) dini hari pukul 02:45 WIB.