Imbas Corona: Karyawan Liverpool Dirumahkan, tapi Tetap Mendapat Gaji Penuh
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Kebijakan itu diambil menyusul ditundanya Premier League 2019-20 hingga waktu yang tak menentu. Walau begitu, para karyawan tersebut akan tetap menerima gaji mereka secara penuh.
"Kami mengonfirmasi bahwa para staf akan mendapat 100 persen gaji mereka untuk memastikan agar tak ada yang mengalami kesulitan finansial," bunyi pernyataan resmi Liverpool.
"Bulan lalu klub juga telah mengonfirmasi akan terus membayar staf hari pertandingan dan staf non-pertandingan di tengah pembekuan Premier League," lanjut mereka.
Namun, Liverpool tak sepenuhnya membayar gaji para karyawan itu. Pasalnya, mereka mengambil kebijakan serupa klub-klub lain seperti Tottenham Hotspur hingga Newcastle United.
Kebijakan itu adalah menetapkan skema 'The Coronavirus Job Retention'. Ini semacam usaha pemerintah Inggris untuk melindungi para pekerja di tengah pandemi corona.
ADVERTISEMENT
Lewat skema tersebut, para karyawan tak boleh bekerja untuk untuk atasannya, tetapi akan mendapat 80 persen gaji (maksimal 2400 pound). Ini akan berlangsung selama tiga bulan.
Nah, 20 persen dari total gaji tersebut alias sisa dari yang ditutupi pemerintah Inggris akan dibayarkan sendiri oleh Liverpool. Jadi, para pekerja akan tetap mendapat gaji penuh mereka.
Singkatnya, pemerintah membayar 80% gaji karyawan, sementara Liverpool membayar 20% sisanya.
"Bahkan sebelum ada kebijakan dari pemerintah, kami berkomitmen --di dalam dan luar lapangan-- dengan semua orang yang bekerja untuk mencari solusi terbaik bagi seluruh karyawan selama krisis berlangsung," tulis mereka.
***
kumparanDerma membuka campaign crowdfunding untuk bantu pencegahan penyebaran corona virus. Yuk, bantu donasi sekarang!
ADVERTISEMENT