FIFA: Sebelum Vaksin COVID-19 Ditemukan, Sepak Bola Akan Berbeda

31 Mei 2020 4:55 WIB
comment
3
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Bola Bundesliga disterilisasi usai pertandingan. Foto: Reuters/Pool
zoom-in-whitePerbesar
Bola Bundesliga disterilisasi usai pertandingan. Foto: Reuters/Pool
ADVERTISEMENT
Beberapa federasi sepak bola di dunia mengambil langkah berani meski pandemi virus corona masih melanda.
ADVERTISEMENT
Berbekal kemampuan pemerintah mengendalikan wabah, federasi-federasi itu yakin bisa menggulirkan kompetisi lagi. Ada yang sudah menjalankan liga, ada juga yang telah menetapkan tanggal.
Kebangkitan liga-liga di dunia tentu tak lepas dari komitmen menjalankan kebiasaan baru, yaitu menerapkan protokol kesehatan ketat.
Menilik kondisi tersebut, Federasi Sepak Bola Dunia (FIFA) mengeluarkan alat penilaian risiko terkait kondisi sepak bola saat pandemi.
Alat yang disusun bersama Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), UEFA, Asosiasi Klub Eropa (ECA), FIFPro, Forum Liga Dunia dan Liga Eropa berisi daftar pengujian protokol kesehatan untuk 211 asosiasi anggota dari enam konfederasi.
FIFA merasa perlu melihat sejauh mana protokol kesehatan berfungsi di sepak bola. Induk sepak bola dunia itu sadar betul sepak bola tak bisa bergulir seperti sedia kala, terutama sebelum vaksin virus corona ditemukan.
ADVERTISEMENT
“Sampai vaksin COVID-19 dikembangkan, lingkungan sepak bola akan sangat berbeda. Saat ini setiap orang yang terlibat dalam sepak bola memiliki tanggung jawab untuk mencegah penyebaran virus corona," bunyi dokumen penilaian risiko FIFA, dikutip dari Independent.
“Sangat penting bagi FIFA melindungi kesehatan dan kesejahteraan setiap individu secara global. Langkah-langkah penting berikut terus dianjurkan: peningkatan kebersihan, jarak fisik, pilihan gaya hidup sehat, makan dengan baik, dan menghindari perjalanan yang tidak penting,” bunyi dokumen tersebut.
Logo FIFA. Foto: AFP/Michael Buholzer
Dari penilaian itu, FIFA bisa merancang bagaimana sepak bola dijalankan setelah wabah. Selain aspek kesehatan, faktor sosial dan ekonomi masuk sebagai pertimbangan.
FIFA tak ingin sembarangan merencanakan kegiatan sepak bola ke depan. Makanya, induk sepak bola dunia itu juga mengajak federasi bekerja sama dengan pemerintah negara masing-masing.
ADVERTISEMENT
Alat penilaian risiko dari FIFA tak menjadi rekomendasi satu-satunya. Harus ada juga kajian komprehensif dari pemerintah.
“Tujuan upaya bersama ini adalah untuk mempertimbangkan kesehatan semua peserta dalam sepak bola. Harus ada penilaian risiko dan faktor-faktor lain yang perlu diterapkan, baik di tingkat profesional maupun amatir, agar sepak bola dilanjutkan dengan aman.”
Pertandingan Chelsea vs Liverpool pada babak kelima Piala FA 2019/20 di Stadion Stamford Bridge, Rabu (4/3). Foto: Reuters/Hannah Mckay
“Badan-badan pengatur sepak bola didorong untuk berhubungan dengan otoritas kesehatan atau pemerintah untuk melakukan penilaian risiko komprehensif. Lalu rekomendasi itu dijalankan bersamaan dengan pedoman internasional dan nasional tentang kesehatan masyarakat.”
Intinya, instruksi FIFA lebih kepada cita-cita mewujudkan sepak bola yang tidak membahayakan kesehatan individu dan masyarakat.
Karena itu, kembalinya kegiatan sepak bola juga harus berdasarkan kajian kesehatan objektif, memastikan aman dan tidak berisiko meningkatkan penularan virus corona.
ADVERTISEMENT
====
Simak panduan lengkap corona di Pusat Informasi Corona. Yuk, bantu donasi atasi dampak corona!