El Clasico 1993/94: Romario dan La Manita untuk Barcelona

28 Februari 2020 15:34 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Romario saat berkostum Barcelona. Foto: Chris Cole/Getty Images
zoom-in-whitePerbesar
Romario saat berkostum Barcelona. Foto: Chris Cole/Getty Images
ADVERTISEMENT
Keputusan Barcelona untuk memboyong Romario Faria dari PSV Eindhoven jelang musim 1993/94 bukan perjudian.
ADVERTISEMENT
Pada El Clasico pertamanya sebagai pemain Barcelona, Romario membukukan hattrick ke gawang Real Madrid. Hattrick itu pula yang membantu Barcelona menutup laga dengan kemenangan 5-0.
Gol pertama Romario di pertandingan yang berlangsung pada 8 Januari 1994 tersebut adalah yang tak terlupakan. Romario memulai aksinya dengan mengecoh lima pemain bertahan Madrid.
Romario tadinya hampir ada di tengah mereka. Namun, begitu bola sampai di kakinya, Romario langsung memutar badan dan meninggalkan dua pemain lawan yang bersiaga di kiri kanannya.
Lantas ia melepaskan tendangan menyusur tanah menggunakan kaki bagian luar. Manuver itu memperdaya kiper Madrid, Paco Buyo. Pada menit ke-24 di El Clasico pertamanya, Romario menyulut sorak di Camp Nou.
Barcelona belum mau berhenti berpesta. Camp Nou tak mau menjadi sunyi. Usai turun minum, Barcelona menggila. Olah bola para penggawa menjadikan lapangan rumput menjadi arena sirkus. Pada menit 47, Ronald Koeman memperlebar keunggulan menjadi 2-0.
ADVERTISEMENT
Romario belum berhenti berulah. Sembilan menit setelah gol Koeman, ia membawa Barcelona pada keunggulan 3-0. Saat orang-orang berpikir Barcelona akan menutup laga dengan kemenangan 3-0, Romario datang memberi kejutan.
Keunggulan 4-0 pada menit 81. Lesakan Ivan Iglesias pada menit 86 menutup pesta gol hari itu. Kemenangan 5-0 jadi milik Barcelona.
Yang melompat kegirangan bukan cuma para penggawa Barcelona. Tim kepelatihan pun demikian gembiranya. Asisten Johan Cruyff saat itu, Tonny Bruins Slot, mengangkat tangannya ke arah suporter, memperlihatkan kelima jarinya.
Selebrasi itu lantas dikenal dengan sebutan La Manita. Secara harfiah, La Manita berarti tangan kecil. Kelima jari yang diperlihatkan itu merupakan simbol kelima gol Barcelona, penegas kemenangan 5-0 atas Madrid.
ADVERTISEMENT
Kemenangan di El Clasico pertama Romario itu sebenarnya bukan kemenangan 5-0 pertama Barcelona atas Real Madrid. Sebelumnya, Barcelona membukukan kemenangan serupa pada 21 April 1935, 25 March 1945, dan 17 Februari 1974.
La Manita untuk Barcelona tidak menjadi fenomena. Barcelona baru kembali menikmati kemenangan 5-0 atas Madrid pada 29 November 2010. Ketika itu, Gerard Pique yang mengangkat tangan dan memperlihatkan kelima jarinya kepada para suporter.
Pada 2018, Pique kembali berselebrasi La Manita. Sayangnya, kemenangan itu kurang lengkap karena Madrid bisa mencetak satu gol sehingga laga selesai dengan skor 5-1.
Bicara La Manita, rasanya tidak ada yang selengkap Michael Laudrup. Musim 1993/94 itu menjadi musim terakhirnya di Barcelona. Laudrup mengambil langkah berani, ia menutup kuping pada ejekan sebagai pengkhianat yang diarahkan padanya. Laudrup menjejak ke Santiago Bernabeu, menjadi penggawa Madrid.
ADVERTISEMENT
Setahun setelah kekalahan 0-5 dari Barcelona itu, Madrid menuntaskan revans di Santiago Bernabeu. Mata ganti mata, gigi ganti gigi. Kekalahan 0-5 mereka balas dengan kemenangan 5-0 atas Barcelona di Santiago Bernabeu. Laudrup ada di sana, menjadi salah satu penggawa Madrid yang merasakan nikmatnya memukul telak lawan.
Usai laga, Laudrup tak buru-buru meninggalkan ruang ganti. Ia duduk di sana untuk beberapa saat. Salah seorang asisten pelatih Madrid masuk ke ruang tersebut. Ia melihat Laudrup duduk sambil tersenyum. Katanya, "Saya sudah menang 10-0."
*** Laga La Liga 2019/20 pekan 26 antara Real Madrid dan Barcelona akan digelar pada Senin (2/3/2020) di Santiago Bernabeu. Sepak mula berlangsung pada 03.00 WIB.