Eddie Howe

Eddie Howe, Manajer EPL Pertama yang Potong Gaji Akibat Dampak Pandemi Corona

2 April 2020 6:51 WIB
comment
83
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Manajer Bournemouth, Eddie Howe. Foto: Reuters/Carl Recine
zoom-in-whitePerbesar
Manajer Bournemouth, Eddie Howe. Foto: Reuters/Carl Recine
ADVERTISEMENT
Bournemouth mengambil langkah untuk memerangi dampak finansial akibat pandemi virus corona. Ya, sebelumnya Newcastle United dan Tottenham Hotspur sudah lebih dulu mengantisipasi krisis keuangan yang mulai menerpa klub-klub Premier League. Keduanya memutuskan untuk memangkas upah para karyawannya.
ADVERTISEMENT
Newcastle terpaksa meminta para staf non-pemain untuk cuti sementara waktu. Sementara Tottenham memberlakukan pemotongan gaji 20% kepada 550 karyawan non-pemain.
Lain cerita dengan Bournemouth. Aksi potong gaji itu justru dilakukan oleh manajer tim, Eddie Howe, dengan sukarela pula. Menariknya, pria berusia 42 tahun itu jadi manajer Premier League pertama yang memotong gajinya di tengah wabah virus corona.
Sebagai informasi, gaji Howe mencapai 3 juta poundsterling per tahun. Itu termasuk dalam empat besar personel dengan pendapatan terbanyak di Bournemouth.
Tak cuma Howe saja yang melakukan tindakan ini, beberapa staf Bournemouth lainnya juga melakukan hal yang sama. Neill Blake selaku kepala eksekutif, Richard Hughes sebagai direktur teknis, serta Jason Tindall selaku asisten pelatih juga memangkas upahnya --sebagaimana dinyatakan dalam situs resmi klub.
ADVERTISEMENT
"Ketika korban pandemi COVID-19 terus bertambah, ada lebih banyak pertanyaan daripada jawaban terkait dampaknya. Satu hal yang pasti, bagaimanapun kesejahteraan karyawan, pendukung, komunitas lokal, dan semua orang di seluruh dunia jauh lebih penting daripada laga sepak bola itu sendiri," tulis Bournemouth.
"Tidak ada pengecualian untuk saat-saat seperti ini. Tidak ada taktik dan tidak ada set permainan untuk menemukan formula kemenangan. Tetapi sebagai dewan, kami terus mencari cara untuk memastikan masa depan klub dan karyawan kami terlindungi saat musim kembali."
Ekspresi kecewa para pemain Bournemouth. Foto: Dylan Martinez/Reuters
Klub-klub di liga top Eropa memang tengah diintai krisis finansial lantaran wabah virus corona. Mandeknya kompetisi membuat pemasukan klub menjadi seret. Padahal, mereka masih punya kewajiban untuk memberi upah kepada para pemain dan segenap staf klub.
ADVERTISEMENT
---
kumparanDerma membuka campaign crowdfunding untuk bantu pencegahan penyebaran corona virus. Yuk, bantu donasi sekarang!
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten