Derby della Capitale yang Membuat Inzaghi Kembali Tersenyum

3 Maret 2019 11:59 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Simone Inzaghi merayakan kemenangan Lazio di Derby della Capitale. Foto: REUTERS/Alberto Lingria
zoom-in-whitePerbesar
Simone Inzaghi merayakan kemenangan Lazio di Derby della Capitale. Foto: REUTERS/Alberto Lingria
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Derby della Capitale menyisakan cerita manis bagi Simone Inzaghi. Berlaga di Stadion Olimpico pada Minggu (3/3/2019), Lazio menang besar 3-0 atas AS Roma.
ADVERTISEMENT
Felipe Caicedo, Ciro Immobile, dan Danilo Cataldi menjadi tiga penggawa yang menerbitkan terang bagi kubu Lazio lewat lesakan trigol.
Kemenangan ini pada akhirnya menyunggingkan kembali senyuman Inzaghi di pengujung laga. Tangannya terkepal mantap di hadapan para supoter. Ia turun ke lapangan dan mengajak anak-anak kecil untuk ikut larut dalam euforia kemenangan derbi.
Melihat rekam jejak Lazio, empat laga sebelumnya tuntas tanpa kemenangan: tiga kekalahan dan satu hasil imbang. Setelah kalah 1-2 dari Genoa pada pekan ke-24 Serie A 2018/19, catatan muram Lazio berlanjut ke Liga Europa 2018/19.
Perjalanan mereka di kompetisi level Eropa itu selesai di kaki Sevilla agregat kekalahan 0-3 pada babak 32 besar. Di Coppa Italia, nasib baik masih berpihak pada Lazio. Leg pertama babak semifinal melawan AC Milan selesai dengan skor kacamata.
ADVERTISEMENT
Aksi Edin Dzeko melewati Francesco Acerbi. Foto: REUTERS/Alberto Lingria
Berangkat dari rangkaian hasil tak sedap itu, wajar jika kemenangan besar atas Roma memberikan suntikan morel bagi para penggawa Lazio. Terlebih, ini laga akbar, pertandingan antartim sekota. Yang namanya derbi, apa pun kompetisi, ia tak pernah menjadi laga remeh-temeh.
"Pertandingan ini begitu berarti untuk kami dan kemenangan dapat memberi kami antusiasme yang tinggi demi melangkah maju," ucap Inzaghi, dilansir Football Italia.
"Kami hanya memiliki 3,5 hari untuk mempersiapkan laga ini, tapi tim tetap bekerja dengan hebat. Kami bahagia karena berhasil mempersembahkan malam yang spesial bagi para suporter kami. Kisah tentang malam ini akan tinggal tetap dalam sejarah Lazio," jelas Inzaghi.
Lazio merayakan kemenangan 3-0 atas AS Roma. Foto: REUTERS/Alberto Lingria
Kegembiraan Inzaghi bukan gelagat yang hiperbolis. Sebelum kemenangan 3-0 ini, Lazio tak pernah menang dalam tiga Derby della Capitale teranyar.
ADVERTISEMENT
Kekalahan 1-2 dan hasil imbang 0-0 menjadi penutup derbi pada pentas Serie A 2017/18. Sementara pada pertemuan pertama musim ini, Lazio kandas 1-3 dari sang rival sepanjang hayat.
Satu kemenangan belum sahih untuk dijadikan sebagai alat ukur perkembangan tim. Tapi, torehan positif ini sedikit-banyak membangkitkan asa tim untuk bangkit dari kesemenjanaan.
Lini serang dan pertahanan Lazio sama-sama mendapat sorotan. Sebelum laga melawan Milan di Coppa Italia, Lazio sudah kemasukan lima gol dalam lima pertandingan.
Kalau menyoal lini serang, mereka hanya sanggup menyarangkan tiga gol dalam kurun waktu serupa. Artinya, rataan gol per laganya cuma ada di angka 0,6.
Catatan buruk pada dasarnya dapat diperlakukan sebagai dua hal: hantu yang menggentayangi laga terkini atau cambuk untuk memperbaiki diri. Dan beruntunglah Lazio karena sepertinya, Inzaghi menjadikan catatan buruk tadi sebagai cambuk.
ADVERTISEMENT
Soal agresivitas, Lazio memang kalah dari Roma walaupun bukan kekalahan yang mencolok. Bila Lazio membukukan 13 upaya tembakan, Roma unggul dengan 15 percobaan.
Hanya, tiga dari upaya Lazio itu tepat sasaran dan semuanya berbuah gol. Sementara, kegemilangan Thomas Strakosha sanggup mematahkan empat tembakan mengarah gawang yang dilancarkan oleh pasukan Eusebio Di Francesco.
Pertahanan Lazio pun menjanjikan. Mereka memang bermain dalam skema tiga bek. Namun, Sergej Milinkovic-Savic, Lucas Leiva, Luis Alberto, serta Cataldi (menggantikan Alberto) mampu berperan sebagai stabilisator di lini tengah.
Simone Inzaghi larut dalam euforia kemenangan Derby della Capitale. Foto: Tiziana FABI / AFP
Mereka tak hanya fokus menginisiasi umpan, tapi juga membantu pertahanan. Untuk urusan pertahanan, kombinasi permainan keempatnya menghasilkan 11 tekel sukses, lima sapuan, dan tiga intersep.
ADVERTISEMENT
Karena keberadaan merekalah, aliran bola Roma acap tersendat ketika memasuki setengah lapangan bertahan Lazio. Kalaupun bisa lolos dari kepungan di area ini, masih ada para bek yang siap memutus aliran serangan.
"Kami membuktikan pada laga melawan Milan dan Roma bahwa kami bertanding dengan lebih baik. Kami pantas menerima hasil-hasil itu. Daftar cedera sempat membuat kami kewalahan dan memetik hasil buruk. Tapi, sekarang kami bisa membuktikan bahwa Lazio dapat menyulitkan tim mana pun," jelas Inzaghi.
"Hari ini adalah ulang tahun ibu saya. Saya pikir, tidak ada hadiah terbaik untuknya selain kemenangan ini," ucap Inzaghi.