Copa America: Menang atas Ekuador, Cile Segel Tempat di Perempat Final
ADVERTISEMENT
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
ADVERTISEMENT
Berkat kemenangan ini, Cile sukses mengumpulkan enam poin dari dua laga, dan memastikan diri lolos dari fase grup. Di satu sisi, hasil ini membuat Ekuador tersisih setelah gagal meraih satu angka pun dari dua pertandingan.
***
Pelatih Cile, Reinaldo Rueda, menurunkan susunan starting XI yang sama dengan laga melawan Jepang (18/6).
Trio Alexis Sanchez, Eduardo Vargas, dan Jose Fuenzalida menghuni lini depan. Di lini tengah ada Arturo Vidal, Erik Pulgar, dan Charles Aranguiz. Sementara, Jean Beausejour, Guillermo Maripan, Gary Medel, dan Mauricio Isla melindungi sang kiper, Gabriel Arias.
Di kubu Ekuador, perubahan sedikit dilakukan oleh sang pelatih, Hernan Dario Gomez. Skema 4-2-3-1 yang digunakan kala Ekuador dibabat Uruguay (17/6) diubah menjadi 4-3-3.
ADVERTISEMENT
Kapten sekaligus bintang Ekuador, Antonio Valencia, juga dicadangkan. Penggawa Manchester United itu digantikan oleh penyerang sayap berusia 25 tahun, Renato Ibarra.
Setelah peluit tanda pertandingan dimulai berbunyi, Cile langsung menggebrak. Hasilnya instan. Di menit ke-8, Cile membuka gol lewat sepakan Fuenzalida, memanfaatkan bola liar hasil tendangan penjuru Aranguiz.
Menariknya, gol cepat ini malah membuat Cile tertidur. Permainan mereka menjadi lebih ceroboh dan tergesa-gesa. Kecerobohan ini akhirnya membawa petaka.
Di menit ke-25, Arias melakukan pelanggaran yang tak perlu di kotak penalti Cile. Ekuador mendapat penalti, dan Enner Valencia yang maju sebagai eksekutor sukses menuntaskan tugasnya.
Jelang akhir babak pertama, Arias lagi-lagi melakukan pelanggaran yang konyol. Kiper Racing Club ini keluar dari sarangnya dan menerjang Ibarra. Awalnya, wasit luput melihat ini, tetapi aksi Arias tertangkap oleh Video Assistant Referee (VAR). Untungnya, sang kiper hanya mendapatkan kartu kuning.
ADVERTISEMENT
Review VAR yang cukup lama atas pelanggaran Arias membuat injury time babak pertama berlangsung selama tujuh menit. Kendati begitu, tak banyak aksi tambahan yang tercipta hingga peluit panjang tanda babak pertama berakhir dibunyikan.
Sejauh babak pertama berjalan, pertandingan memang berlangsung kurang menarik. Masing-masing tim hanya melepas tiga tembakan, tetapi mencatatkan lebih dari 10 pelanggaran. Tempo pertandingan menjadi lambat akibat banyaknya pelanggaran yang terjadi.
Babak kedua berawal selayaknya babak pertama. Ya, benar, Cile sukses mencetak gol cepat di babak kedua lewat kaki Sanchez. Eks penggawa Barcelona itu berhasil melepaskan tembakan voli hasil umpan silang Aranguiz.
Selepas gol Sanchez, Cile mengendurkan tempo. Otomatis, bola dikuasai oleh Ekuador. Namun, La Tricolor tak memiliki cukup kualitas di lini depan untuk membobol gawang Cile.
ADVERTISEMENT
Memasuki akhir pertandingan, Ekuador terlihat sedikit frustrasi akibat pertahanan Cile yang tak ceroboh seperti di babak pertama. Puncak rasa putus asa Ekuador ditunjukkan oleh bek mereka, Gabriel Achilier, tepat di menit ke-90. Achilier tertangkap menyikut Vidal, dan kemudian diusir wasit. Aksi Achilier ini menjadi penutup pertandingan.