Buat Prancis, Giroud Adalah Pemain yang Sangat Penting

15 November 2019 20:09 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Olivier Giroud. Foto: AFP/NACKSTRAND
zoom-in-whitePerbesar
Olivier Giroud. Foto: AFP/NACKSTRAND
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Timnas Prancis memiliki stok penyerang yang melimpah. Yang menarik, perkaranya tak hanya sekadar kuantitas, tetapi juga kualitas.
ADVERTISEMENT
Ya, Prancis memiliki banyak penyerang-penyerang hebat yang tersebar di klub-klub top Eropa. Beberapa di antaranya adalah Karim Benzema, Alexandre Lacazette, Anthony Martial, Wissam Ben Yedder, Moussa Dembele, sampai Alassane Plea.
Nama-nama yang disebutkan itu merupakan penyerang dari klub-klub top di Eropa. Benzema jelas merupakan salah satu nomor 9 terbaik sepanjang sejarah lewat prestasinya bersama Real Madrid. Sementara Lacazette selalu bisa dipercaya oleh Arsenal. Eks pemain Olympique Lyon itu pernah menjadi topskorer Ligue 1 edisi 2014/15.
Lalu Martial, penyerang muda yang sudah menyumbang masing-masing 3 gol dan assist untuk Manchester United di Premier League musim ini. Disusul Plea yang sukses membawa Borussia Moenchengladbach memuncaki Bundesliga untuk sementara ini.
Meskipun begitu, justru Olivier Giroud yang dipilih Didier Deschamps untuk menjadi ujung tombak Prancis. Ironisnya, Giroud kini sudah berusia 33 tahun dan hanya menjadi penyerang ketiga di Chelsea.
ADVERTISEMENT
Pilihan Deschamps itu tentu mengundang pertanyaan. Reputasi dan status Giroud saat ini jadi dasarnya.
Meskipun begitu, Deschamps menegaskan bahwa Giroud adalah pemain yang sangat penting buat timnya.
“Apakah Giroud tak tergantikan? Tergantikan atau tidak, ia adalah pemain yang sangat efektif, sangat berguna buat kami,” kata Deschamps setelah laga kualifikasi Piala Eropa 2020 melawan Moldova (15/11), dilansir Goal International.
Antoine Griezmann (kiri) dan Benjamin Pavard (kanan) merayakan gol bersama Olivier Giroud. Foto: AFP/Franck Fife
Giroud memang menjadi sosok yang berbeda ketika bermain buat Prancis. Di kualifikasi Piala Eropa 2020, eks penggawa Arsenal itu menjadi topskorer buat negaranya dengan total 6 gol.
Dalam tiga laga terakhir Prancis—melawan Islandia, Turki, dan Moldova—Giroud berhasil menciptakan masing-masing satu gol. Bahkan, ia menjadi pencetak gol semata wayang saat menang Les Bleus menang atas Islandia.
ADVERTISEMENT
Sementara saat menghadapi Turki, lesakan Giroud membuat Prancis terhindar dari kekalahan. Melawan Moldova, yang teraktual, golnya membawa Prancis menang dan bertengger di pucuk klasemen fase grup kualifikasi.
Secara keseluruhan, Giroud telah mencetak 39 gol buat Prancis. Dari situ, ia tercatat sebagai pencetak gol terbanyak ketiga Les Bleus sepanjang sejarah—di belakang Thierry Henry (51) dan Michel Platini (41).
Namun, pada kenyataannya, permainan Giroud bukan soal mencetak gol. Keberadaannya mampu mendongkrak ketajaman pemain-pemain yang ada di sekitarnya, seperti Antoine Griezmann dan Kylian Mbappe. Soal gol, keduanya memang kerap menjadi andalan Prancis.
Piala Dunia 2018 jadi bukti betapa pentingnya sosok Giroud. Torehan golnya nihil. Ia bahkan tak mencatatkan satupun tembakan yang mengarah ke gawang.
ADVERTISEMENT
Didier Deschamps (kiri) berbahagia atas gol Olivier Giroud (kanan). Foto: REUTERS/Charles Platiau
Nilai jual Giroud, ya, kemampuannya menjadi pivot di lini depan. Tubuhnya yang tinggi besar membuatnya mampu memenangi duel udara, dan memantulkan bola ke arah Griezmann dan Mbappe.
Pada akhirnya, Prancis sukses menjadi juara dunia melalui skema serangan seperti itu. Griezmann dan Mbappe masing-masing sukses mencetak 4 gol sepanjang turnamen.
Spesialisasi itulah yang membuat Deschamps selalu memercayai Giroud hingga sekarang.
“Giroud ada di starting XI tak hanya hari ini atau kemarin, tetapi sudah untuk waktu yang lama. Ketika ia tidak mencetak gol, ia mampu membuat pemain-pemain yang ada di sekelilingnya mendapat kans dan mencetak gol,” ucap Deschamps.