Bekuk Cagliari, Inter Pimpin Klasemen Sementara Serie A

2 September 2019 3:57 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pemain Inter Milan dan Cagliari berduel. Foto: Dok. Media Inter Milan
zoom-in-whitePerbesar
Pemain Inter Milan dan Cagliari berduel. Foto: Dok. Media Inter Milan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Inter Milan meraih hasil apik di pekan kedua Serie A 2019/20. Bertandang ke Sardegna Arena menghadapi Cagliari, Senin (2/9/2019) dini hari WIB, Inter menang dengan skor 2-1.
ADVERTISEMENT
Gol-gol Inter di laga ini dicetak Lautaro Martinez ('27) dan Romelu Lukaku lewat sepakan penalti ('72). Cagliari hanya mampu memperkecil kedudukan lewat Joao Pedro ('50). Kemenangan ini mengantarkan Inter menjadi pemuncak klasemen sementara Serie A dengan raihan 6 poin.
***
Di laga ini, Cagliari turun dengan para pemain inti. Ada nama Alberto Cerri dan Joao Pedro di lini depan, bersama dengan Radja Nainggolan di lini kedua. Nahitan Nandez, Artur Ionita, dan Marko Rog mengisi lini tengah, sekaligus melapisi lini pertahanan yang dikomandoi Luca Ceppitelli dan Ragnar Klavan.
Sementara itu, Inter juga menurunkan tim terbaik mereka. Romelu Lukaku dan Lautaro Martinez mengisi lini depan, ditemani Stefano Sensi, Marcelo Brozovic, dan Matias Vecino di lini tengah. Lini pertahanan digalang Milan Skriniar, Andrea Ranocchia, dan Danilo D'Ambrosio.
ADVERTISEMENT
Di awal-awal babak pertama, Inter langsung mengambil inisiatif serangan. Beberapa peluang berhasil mereka ciptakan, karena hampir semua pemain menjalankan perannya dengan apik di laga ini, terutama para pemain yang bermain di lini serang.
Tampak bahwa para pemain depan Inter mampu bermain cair di laga ini. Martinez dan Lukaku kerap saling bertukar posisi untuk mengacaukan pertahanan lawan. Liarnya pergerakan kedua pemain tersebut juga membuat bek Cagliari kerap kali kelimpungan menghadapi mereka.
Namun, Cagliari bukannya tanpa perlawanan. Berisikan pemain-pemain yang memiliki kualitas apik, semisal Rog maupun Nainggolan, mereka mampu melancarkan beberapa serangan balik berbahaya. Selain itu, mereka juga punya penyerang liat bernama Joao Pedro.
Memasuki menit 20 pertandingan, Inter mulai tampil lebih efektif. Mereka memang tidak dominan, karena dari segi peluang yang dicetak, mereka kalah dari Cagliari (6 tembakan berbanding 10 tembakan). Tapi, pada menit 27, mereka mampu mencuri gol terlebih dahulu.
ADVERTISEMENT
Bermula dari umpan silang yang dilepas Sensi, Martinez mampu mengonversi umpan tersebut menjadi gol. Wasit sempat berkonsultasi dengan VAR, karena disinyalir ada pemain Inter yang sudah berada dalam posisi offside sebelum gol terjadi. Tapi, akhirnya wasit tetap mengesahkan gol tersebut. Skor 1-0 untuk Inter.
Setelah unggul, Inter tetap tampil menggebu-gebu, namun dengan sedikit pendekatan yang berbeda. Untuk mencegah Cagliari mengembangkan permainan, mereka menekan para pemain Cagliari sedini mungkin. Para pemain depan Inter kerap menekan pemain belakang Cagliari yang menguasai laga.
Alhasil, para pemain Cagliari sulit mengalirkan bola ke depan. Hingga babak pertama rampung, skor 1-0 untuk keunggulan Inter tetap bertahan.
Memasuki babak kedua, perubahan dilakukan Cagliari. Giovanni Simeone dimasukkan untuk menggantikan Cerri. Perubahan ini langsung membuahkan hasil pada menit 50.
ADVERTISEMENT
Diawali oleh pergerakan Nandez di sisi kiri pertahanan Inter, ia mengirimkan umpan silang ke kotak penalti. Di sana, sudah ada Joao Pedro yang menanti. Tanpa kesulitan, ia menanduk bola setelah melepaskan diri dari kawalan bek Inter. Skor berubah 1-1.
Setelah Cagliari menyamakan kedudukan, laga berlangsung semakin seru. Inter kembali menggeliat. Tekanan agresif langsung dilancarkan untuk menghentikan kebangkitan Cagliari. Pada menit 56, peluang didapat Inter untuk membalikkan skor. Sayang, sepakan Sensi masih lemah.
Dua sisi sayap Inter juga lebih hidup di babak kedua ini. Garis pertahanan mulai bergerak lebih tinggi. Namun, seiring tekanan agresif yang diterapkan Inter ini, ada ruang-ruang kosong yang sukses dimanfaatkan Cagliari.
Dalam sebuah situasi pada menit 69, Nandez berhasil menerobos lini pertahanan Inter lewat sisi sayap. Ia berduel dengan Brozovic, sebelum akhirnya melepas umpan yang mengenai tangan Brozovic. Para pemain Cagliari sontak meminta penalti, tapi wasit bergeming dan tidak memberikannya.
ADVERTISEMENT
Untuk menambah tekanan plus menjaga keseimbangan permainan, Inter memasukkan Nicolo Barella pada menit 70, menggantikan Vecino. Masuknya Barella langsung membawa pengaruh positif bagi permainan Inter.
Selang dua menit setelah ia masuk, penalti diberikan wasit untuk Inter, setelah pemain Cagliari, Fabio Pisacane, dinilai melakukan pelanggaran terhadap salah seorang pemain Inter di kotak penalti Cagliari. Lukaku maju sebagai eksekutor dan mampu menunaikan tugas dengan baik, mengubah kedudukan menjadi 2-1.
Di sisa waktu 15 menit terakhir babak kedua, Cagliari dan Inter kembali melakukan pergantian. Di kubu Cagliari, Lucas Castro dimasukkan, menggantikan Pisacane. Di kubu Inter, Matteo Politano dan Diego Godin dimasukkan. Beberapa perubahan ini membuat laga tetap berjalan menarik.
Cagliari, meski kalah dari segi kualitas pemain, mampu memberikan ancaman ke lini pertahanan Inter. Mereka banyak mengandalkan kecepatan untuk menembus pertahanan Inter, apalagi memang banyak ruang kosong di lini pertahanan Inter yang bisa dimanfaatkan.
ADVERTISEMENT
Namun, Inter memang bukan tim sembarangan. Mereka mampu tampil lebih klinis. Sebuah peluang emas yang ditorehkan Lukaku pada menit 84 mencerminkan betapa efektifnya serangan yang dibangun Inter. Sial bagi Inter, peluang Lukaku ini tidak berbuah gol.
Bukan hanya Lukaku saja, Politano juga berhasil menciptakan peluang sekira menit 90. Cagliari pun berhasil membuat jantung pendukung Inter berdebar di menit 90+2. Namun, semua peluang itu tak ada yang berakhir menjadi gol.
Hasilnya, hingga laga usai, skor 2-1 untuk keunggulan Inter tetap bertahan. Nerrazzuri berhasil meraih kemenangan kedua mereka di ajang Serie A 2019/20.